Fri, 22 November 2024
Jl. Desa Sambiroto, Kec. Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Siap Jaga Kyai Dan NKRI, Santri IPSPN-NU Dikukuhkan

blokbojonegoro.com | Sunday, 27 September 2020 15:00

Siap Jaga Kyai Dan NKRI, Santri IPSPN-NU Dikukuhkan

Reporter: Muhammad Qomaruddin

blokBojonegoro.com - Setelah mengikuti pelatihan secara rutin disetiap ranting yang ada di desa se-Kabupaten Bojonegoro, Ikatan Pencak Silat Pagar Nusa Nahdlatul Ulama (IPSPN-NU) mengukuhkan para pesilat nadhliyin di kompleks kantor PCNU Bojonegoro, tepatnya kampus IAI-UNU Sunan Giri Bojonegoro, Minggu (27/9/2020).

Santri Pagar Nusa tetap mematuhi protokol kesehatan Covid-19, dengan pengecekan suhu tubuh menggunakan termoghun, memakai masker, hand santizer, mencuci tangan memakai air mengalir yang disiapkan panitia. Setidaknya ada sekitar 20 tempat cuci tangan yang disiapkan, untuk mematuhi anjuran pemerintah.

Selain itu petugas keamanan dari kepolisian maupun Banser NU juga disiagakan, mengamankan jalannya pengukuhan anggota tetap Pagar Nusa NU Kabupaten Bojonegoro. "Pagar Nusa peserta yang akan dikukuhkan menjadi benteng NU dan benteng kyai. Kalau tidak NU dan kyai, tidak ada pagar nusa," ucap ketua panitia, Yahya Tulus Margiyanto.

Ia juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu jalannya acara, baik PCNU, pemerintah kabupaten, kepolisian, Banser dan seluruhnya yang tidak bisa disebutkan satu persatu. "Sehingga acara pengukuhan anggota tetap pagar nusa NU 2020 bisa berjalan lancar dan sukses," ungkapnya.

Sementara itu ketua Pimpinan Cabang (PC) IPSPN-NU Kabupaten Bojonegoro, Agus Imam Muhtashom memastikan pelaksanaan pengukuhan anggota Pagar Nusa sesuai protokol covid-19. Pasalnya agenda pengukuhan tersebut juga menjadi kegiatan rutin badan otonom (Banom) NU setiap tahun.

"Pagar Nusa sebagai benteng NU, kyai dan NKRI juga harus mematuhi anjuran maupun himbauan kyai dan pemerintah. Termasuk di saat pandemi Covid," terangnya.

Gus Imam mengajak seluruh kader Pagar Nusa meskipun mempunyai keahlian bela diri, harus tetap rendah hati sebagai bentuk akhlaqul karimah. Serta mengamalkan Ahlussunnah Wal Jamaah di tengah-tengah masyarakat.

"Anggota Pagar Nusa Bojonegoro seluruhnya sekitar ratusan ribu, setiap tahun pengukuhan ada seribuan anggota. Namun karena pandemi covid saat ini yang hadir dibatasi, utamanya hanya anggota baru dan pendamping saja, serta mengundang beberapa tokoh dan Banom NU," jelas pria asal Kecamatan Ngasem itu.

Perwakilan Pengurus Cabang Nahlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Bojonegoro, Syaifuddin Idris menyampaikan salam ketua PCNU, dr Cholid Ubed yang berhalangan hadir. Tetapi acara pengukuhan harus berjalan tertib dan tidak mengurangi kekhidmatan acara pengukuhan anggota tetap Pagar Nusa.

"PN memiliki Iman dan taqwa yang kuat, ilmu pengetahuan dan teknologi, dengan memiliki itu Pagar Nusa bisa menjadi benteng Nahlatul Ulama dan NKRI. Jagalah keamanan dan ketertiban, serta siap menjaga kyai, NU, Nusa dan bangsa," pesannya.

Beberapa tokoh dan pembina Pagar Nusa Kabupaten Bojonegoro juga memberikan motifasi kepada anggota tetap Pagar Nusa yang akan dikukuhkan. Seperti Sunaryo Abu Ma'in, KH. Alamul Huda (pengasuh ponpes Al-Rosyid dan ketua MUI Bojonegoro), serta rois syuriah PCNU Bojonegoro, KH. Maimun Syafi'i.

Banyak hal yang disampaikan ketiga tokoh ulama tersebut, betapa pentingnya Pagar Nusa dalam menjaga kyai, NU dan NKRI. "Sejak dulu Pagar Nusa selalu siap menjaga kyai, NU dan negera," kenang Kyai Maimun Syafi'i, sebari melihat foto Gus Maksum pendiri Pagar Nusa di backdrop.

Tampak saat pembukaan acara pengkuhan anggota baru Pagar Nusa, dihadiri seluruh badan otonom NU, mulai Muslimat, Fatayat, Ansor, ISNU, IPNU dan IPPNU sehingga acara berlangsung khidmat meskipun sederhana.

Tag : Pencak, silat, Bojonegoro, nu



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.