Panen Petikan Terakhir, Harga Tembakau Malah turun
blokbojonegoro.com | Wednesday, 07 October 2020 22:30
Reporter: M Safuan
blokBojonegoro.com - Kualitas tembakau petikan daun terakhir di sejumlah wilayah memang sangat dirasakan oleh petani. Pasalnya, petikan terakhir hasil panen tembakau mempengaruhi harga penjualan ditingkat petani.
"Dari total luas lahan tembakau 11.412 hektar masih ada 3.423,6 hektar masuk panen petikan daun terakhir," kata Kepala Bidang Tanaman Perkebunan Dinas Pertanian (Disperta) Bojonegoro Moch Rudianto.
Menurut Rudianto sapaan akrabnya, idealnya berdasarkan perhitungan, semestinya bulan Juni lalu sudah tutup musim tanam tembakau. Namun, ternyata di lapangan pada bulan tersebut masih ada petani menanam tembakau. Kemunduran masa tanam ini jelas berpengaruh pada harganya.
"Semestinya, bila sesuai dengan prediksi, September sudah panen tembakau sudah habis, namun hingga Oktober belum selesai panen," ucap Rudianto.
Dengan kondisi itu, menurut Rudianto pastinya mempengaruhi harga jual tembakau di tingkat petani, terlebih lagi, saat ini sudah memasuki musim hujan dan menyebabkan kualitas tembakau menurun.
Rudi mencontohkan ada tiga kecamatan yang masih memiliki tanaman tembakau dan masih dalam panen terakhir di antaranya seperti di Kecamatan Kepohbaru sebanyak 3,40 hektare, Kecamatan Sugihwaras ada 3,60 hektare, dan Kecamatan Sumberrejo ada 77,5 tanaman tembakau.
"Saat ini, diperkirakan harga jual tembakau bekisar Rp20.000 hingga Rp25.000, turun dibandingkan harga sebelumnya bisa mencapai Rp29.000 tergantung kualitas tembakaunya," pungkas Rudianto.[saf/lis]
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini