Cupang Jadi Primadona saat Pandemi, Sehari Pedagang Raup Minimal Rp1 Juta
blokbojonegoro.com | Saturday, 31 October 2020 13:00
Reporter: Nur Muharrom
blokBojonegoro.com - Adanya pandemi Virus Corona atau Covid-19 berdampak terhadap hampir seluruh sektor perokonomian di Indonesia, tak sedikit banyak pengusaha yang merumahkan para pekerjanya hingga menutup perusahaan, lantaran mengalami kerugian. Namun nampaknya pandemi tidak berpengaruh pada mereka yang memiliki bisnis ikan cupang hias.
Selama masa pandemi hingga saat ini diterapkan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB), para peternak maupun penjual ikan cupang hias tidak mengalami penurunan omset, bahkan mengalami peningkatan lumayan drastis. Salah satu penjual ikan cupang yang merasakannya adalah Erik Buhana.
Pria berasal dari Desa Banjarejo, Kecamatan/Kabupaten Bojonegoro ini mengaku, pada kondisi biasa, ia hanya mampu menjual 50 sampai 100 ekor dalam satu harinya. Akan tetapi, pada saat pandemi Covid-19 ini ia mampu menjual hingga 1000 ekor dalam satu hari.
“Kayaknya pandemi covid-19 tidak berpengaruh terhadap usaha yang saya geluti, malah meningkat hampir 3 kali lipat lebih," ujar Eki Buhana, Sabtu (31/10/2020).
Ikan cupang yang ia jual pun ada berbagai macam jenis, mulai dari Nemo, Giant, Avatar, Vancy dan lain sebagainya. Namun, yang paling diburu oleh masyarakat adalah jenis Nemo dan Giant.
"Untuk satu ekor ikan cupang harganya beragam, mulai dari harga Rp5000 hingga Rp150 ribu, tergantung dari jenis maupun ukuran ikan cupangnya," sambungnya.
Dengan harga yang lumayan terjangkau tersebut, banyak pembeli yang datang tidak hanya dari Bojonegoro. Bahkan, ada juga pembeli yang berasal dari Tuban, Kediri, Tulungagung, Blitar, Jakarta, Bekasi hingga luar Pulau Jawa.
Dari jumlah ikan yang mampu ia jual sampai 1000 ekor tersebut, Ekik mampu meraup pundi-pundi rupiah minimal Rp1 Juta dalam satu hari. Bahkan, ikan yang ia miliki juga pernah laku hingga Rp1.750.000 yang dibeli oleh orang Kalimantan.
"Kalau untuk hari normal saya hanya mendapatkan uang sekitar Rp300 ribu sampai Rp400 ribu saja, tetapi saat ini meningkat drastis," terangnya.
Masa pandemi lanjutnya, memang memaksa masyarakat untuk berfikir keras dalam mempertahankan perekonomiannya, tak heran jika akhir-akhir ini cupang menjadi buruan masyarakat, tak hanya penggemarnya saja, orang awampun ikut memburu ikan hias satu ini.
Hal ini dikarenakan budidaya ikan cupang cukup mudah, tidak memerlukan lahan yang sangat luas serta modal yang besar. Selain itu, keistimewaan lain pada cupang yaitu bisa dipelihara di toples, tidak memerlukan aerator, terbiasa bertahan lama tanpa banyak oksigen.
"Kemungkinan hal ini semakin memperkuat masyarakat untuk membudidaya ikan cupang hias, apalagi tidak terlalu membutuhkan perawatan yang begitu sulit," imbuh Ekik.
Sementara itu, salah satu pembeli asal Desa/Kecamatan Kapas, Dedi Bagus mengungkapkan, selain menjadi hobi, ikan cupang yang ia beli dari Ekik akan kembali ia jual lagi. Mengingat saat ini, ikan cupang mulai digandrungi oleh masyarakat, sehingga menjadi bisnis yang lumayan menjanjikan.
"Saat ini ikan cupang mulai ramai dicari oleh masyarakat, mungkin selain lebih banyak lagi jenis dan warnanya, ikan cupang juga bisa sebagai penghilang penat setelah melakukan aktifitas," pungkasnya.[mu]
Tag : ikan cupang, pedangan cupang, cupang, budidaya ikan cupang, ingat pesan ibu, jaga jarak, pakai masker, cuci tangan, pandemi
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini