Jaga Semangat Seniman, Pemkab Bojonegoro Gelar Seni Budaya Secara Virtual
blokbojonegoro.com | Sunday, 08 November 2020 15:00
Reporter: Parto Sasmito
blokBojonegoro.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan mempersembakan Gelar Seni Budaya dan Promosi Wisata di Gedung Serbaguna Bojonegoro, Minggu (8/11/2020). Pada pagelaran seni budaya ini, hadir Bupati Bojonegoro, Forkopimda Kabupaten Bojonegoro, Sekretaris Daerah, Kepala Badan Penghubung Daerah Provinsi Jawa Timur, Asisten, Staf Ahli, Kepala OPD Pemerintah Kabupaten Bojonegoro serta Sesepuh Samin Mbah Hardjo Kardi.
Kepala Badan Penghubung Daerah Provinsi Jawa Timur Zainal Fanani, S.STP, M.A menyampaikan, dengan adanya kegiatan ini merupakan upaya menjaga komitmen pelestarian seni budaya.
"Serta menjaga semangat para seniman Bojonegoro untuk terus aktif dan produktif," ungkapnya.
Bupati Bojonegoro, Anna Mu’awanah dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mensupport Pemkab Bojonegoro dalam uri-uri budaya Jawa, khususnya Budaya Bojonegoro.
"Kita tetap mengadakan pagelaran ini untuk mendorong para seniman dan budayawan untuk tetap berkreasi. Jadi meski di tengah pandemi Covid-19 ini, kita harus bisa mencari inovasi-inovasi dalam menghasilkan karya-karya yang kreatif," kata Bupati Anna.
Acara tahunan Gelar Seni Budaya dan Promosi Wisata pada tahun ini mengusung tema “Greget Samin”. Para duta seni Kabupaten Bojonegoro menampilkan Tari “Tudhung Sesandur” dan Drama Tari dengan cerita “Greget Samin” yang merupakan khas Kabupaten Bojonegoro. Kegiatan yang tahun lalu digelar langsung di Taman Mini Indonesia Indah Jakarta, untuk saat ini dilakukan secara virtual dan disaksikan langsung di Taman Mini Indonesia Indah oleh Guyub Bojonegoro Sejabodetabek dan Paguyuban Warga Jakarta Asal Jawa Timur (PAWARTA) di Kantor Badan Penghubung Pemprov Jatim Anjungan Jatim TMII.
"Greget Samin" menunjukan keteguhan sikap masyarakat Samin dalam menjaga ajaran leluhurnya Ki Sura “Sira aja drengki, srei, pek pinek barange liyan, omong sing waton, ora mung waton ngomong, jujur trokal lan narima”, menjadikan kelompok masyarakat Samin gigih dalam bela negara, cinta tanah air Indonesia, dengan menolak membayar pajak, yang membuat emosional Pemerintah Kolonial Belanda meningkat, untuk semakin menekan memaksa hingga menyiksa.
Biarpun dibentak dan disiksa, masyarakat Samin tetap setia pada ajaran Surasentika, dengan selalu menjawab “Apa Adanya”. Belanda tidak mampu memahami penalaran masyarakat Samin, dan pergilah Pemerintah Kolonial Belanda.
Tag : greget, samin, bojonegor, budaya
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini