Jl. Desa Sambiroto, Kec. Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Stikes Rajekwesi Lawan Covid-19

Inovatif, Ciptakan Sabun dan Permen Sehat

blokbojonegoro.com | Saturday, 14 November 2020 09:00

Inovatif, Ciptakan Sabun dan Permen Sehat

Reporter: M. Yazid

blokBojonegoro.com - Perang melawan Covid-19 tidak hanya dilakukan pemerintah saja, seluruh elemen masyarakat termasuk perguruan tinggi ikut bergandengan tangan pencegah penularan virus tersebut.

Salah satunya Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes) Rajekwesi Bojonegoro yang menunjukkan inovasinya dengan membuat sabun herbal dan permen kesehatan, untuk pencegahan Covid-19 agar tak semakin meluas.

Saat blokBojonegoro.com berkunjung ke kampus Stikes Rajekwesi, yang berada di jalan raya Dander, tepatnya di Desa Ngumpakdalem Kabupaten Bojonegoro, protokol kesehatan Covid-19 benar-benar diterapkan.

Setiap tamu yang masuk kampus harus melewati bilik sterilisasi, dan saat memasuki gedung kampus harus melepas sepatu berganti menggunakan sandal jepit yang sudah disediakan.

Tampak suasana kampus yang sepi karena pandemi Covid, sehingga proses perkuliahan dilakukan secara daring.

Namun para dosen yang masuk, tetap bekerja termasuk berinovasi membuat sabun herbal dan handsanitizer, bahkan sekarang ini membuat permen kunyah (Gummy candy).


Produk tersebut digagas Fakultas Farmasi kampus setempat, yang baru satu semester membentuk jurusan.

Koordinator pengembangan produk farmasi Stikes Rajekwesi Bojonegoro, Rony Setianto menceritakan, beberapa produk yang sudah dibuatnya bersama tim kampus diantaranya sabun cair, sabun herbal dan handsanitizer yang berstandar WHO.

Untuk sabun herbal, selain berbahan dasar sabun juga ada sirih dan juga teh hijau.

"Bahan herbal itu didapat di sekitaran kampus. Sejak bulan tiga, awal Covid sudah memproduksi karena belum ada pembelajaran, sehingga gabungan semua jurusan yang dikoordinasi tim farmasi memproduksi itu," ucapnya sambil menunjukkan ke samping ruangan yang terdapat banyak tanaman herbal.

Pak Rony mengungkapkan, awal pandemi Covid saat itu handsanitizer sangat langka di pasaran, karena protokol kesehatan Covid-19. Hal itu membuat dosen yang ada di kampus Rajekwesi Bojonegoro, menerapkan tri dharma perguruan tinggi dengan menciptakan produk-produk herbal, sesuai jargon farmasi.

Setelah produk pertama selesai dibuat, langsung dibagikan ke masyarakat seputaran Dander, Temayang, Ngraho, padangan, Baureno dan yang lainnya, sembari memberikan edukasi covid.

Termasuk membagikannya kepada pendonor darah lewat Unit Donor Darah (UDD) Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Bojonegoro.

"Agar Stikes Rajekwesi bermanfaat bagi masyarakat Bojonegoro, sekaligus bersama-sama melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat serta benar-benar menerapkan protokol kesehatan Covid-19," ungkapnya.

Sementara itu Kaprodi Farmasi Stikes Rajekwesi Bojonegoro, Belinda Arbitya Dewi menuturkan, produk-produk tersebut sebelum diproduksi banyak, sudah diuji coba dengan pemilihan formula untuk memastikan bahan sesuai hasil penelitian. Sembari menunggu izin PKRT dari Provinsi Jawa Timur, jadi terus memproduksi.

"Sampai sekarang sudah sekitar 10 ribu paket untuk acara bakti sosial dan dikedepankan ke sosial. Kita semuanya belum tahu sampai kapan Covid-19 selesai, karena dirasa aman masih menunggu vaksin dipergunakan. Sambil menunggu vaksin siap, masyarakat harus tetap berperilaku hidup bersih dan sehat," tuturnya sambari memegang produksinya bersama tim kampus.

Ditambahkan, jurusan Farmasi baru berjalan satu semester (enam bulan), menjadikan kampus Stikes Rajekwesi Bojonegoro berbeda dengan kampus farmasi lainnya.

Selain laboratorium kampus yang support dengan berbagai peralatan, juga ada tanaman herbal yang ditanam sendiri di lingkungan kampus seperti tin, daun wungu, insulin, kejibeling, sirih, olivera, kayu putih dan yang lainnya.

Setelah berhasil membuat sabun dan handsanitizer, produk yang sedang disiapkan permen kunyah (Gummy candy). "Permen kunyah herbal ini untuk nafsu makan anak-anak dan meningkatkan imun tubuh. Agar daya tahan tubuhnya kuat sebagai suplemen karena adanya pandemi Covid-19," imbuhnya.

Wakil Ketua 3 STIKES Rajekwesi, Evita Mslima Isnanda Putri memastikan, tri dharma perguruan tinggi yakni pendidikan, penilitian dan pengambdian masyarakat dilaksanakan di Stikes Rajekwesi. Meskipun pandemi Covid-19, pendidikan tetap berjalan menggunakan daring, menghindari tatap muka. Jika civitas kampus yang sangat urgent harus ke kampus, diwajibkan mematuhi dan menerapkan protokol kesehatan.

Kalau penelitian juga terus dilakukan pihak kampus, termasuk mengajukan hibah Dikti untuk penelitian tentang covid-19. Sedangkan pengabdian masyarakat ditunjukkan dengan bakti sosial sekaligus memberikan edukasi kepada masyarakat, selain dosen dan mahasiswa juga para alumni Stikes Rajekwesi Bojonegoro.

"Kedepan Stikes Rajekwesi Bojonegoro mengembangkan Ethnomedicine yakni pemanfaatan tanaman obat dari daerah setempat, seperti blimbing, salak dan lainnya dijadikan obat. Dimanfaatkan menjadi produk farmasi, agar balik ke alam sekitar kita," pungkas Bu Evi, panggilan Evita Mslima Isnanda Putri. [zid/mu]

Tag : rajekwesi, stikes rajekwesi, kampus, kampus kesehatan di bojonegoro, inovasi kampus, sabun, permen sehat



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.



Berita Terkini