Warga Pinggiran Hutan Jati di Bojonegoro Mulai Berburu Enthung
blokbojonegoro.com | Monday, 23 November 2020 21:00
Kontributor: Herman Bagus
blokBojonegoro.com - Kepompong jati atau enthung jati menjadi salah satu makanan favorit warga pinggiran hutan di Kabupaten Bojonegoro. Ulat-ulat pemakan daun jati yang telah 10 hari proses metamorfosis menjadi enthung tersebut sering jadi rebutan warga.
"Enthung jati laku dijual. Jadi banyak yang cari," kata Sipan (78) warga Desa Nglampin, Kecamatan Ngambon Kabupaten Bojonegoro saat ditemui di pinggiran hutan, Senin (23/11/2020).
Menurutnya, mencari enthung jati cukup mudah. Saat waktunya berubah jadi enthung, ulat jati akan berjatuhan ke tanah. Sehingga warga cukup mencarinya di sela-sela rumput atau daun jati yang rontok.
"Rasanya gurih dan lezat. Harganya sendiri juga mahal dulu satu kilonya aja kata orang-orang mencapai Rp.60.000 karena adanya hanya awal musim penghujan seperti ini, tapi kalau ini saya mencari untuk konsumsi pribadi," ungkap Sipan.
Sekilas kepompong ulat pohon jati itu terlihat menjijikan. Namun hal itu tak menyurutkan warga untuk tetap memburunya. Warga pinggiran hutan di wilayah Kabupaten Bojonegoro meyakini jika menyantap kepompong ulat jati atau enthung jati, bisa menyegarkan badan dan menghilangkan pegal - pegal.
Bagi sebagian warga, mencari enthung atau kepompong jati ini sudah menjadi agenda tahunan jelang musim hujan tiba. Enthung jati ini selalu ada dan selalu dicari warga untuk diolah menjadi lauk untuk dimakan sendiri ataupun dijual kepada orang yang membutuhkan. Hewan kecil ini menurut sebagian orang ketika dimasak rasanya enak dan gurih.
"Enak sekali, ditumis dengan isrisan bawang dan cabai hijau, apalagi disajikan hangat-hangat dengan nasi jagung." tutupnya.[her/col]
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini