08:00 . Maklumat 1 Juz 1 Alumni Ponpes Attanwir di Haul ke 33   |   06:00 . Nanti Malam, Ayoo... Ramaikan Institut Attanwir Bersholawat   |   16:00 . Dua Kali Disegel dan Ngeyel Operasi, PT Sata Tec Dinilai Remehkan Pemkab Bojonegoro   |   15:00 . Kejari Bojonegoro Segera Tetapkan Tersangka Kasus Dugaan Korupsi APBDes Drokilo   |   10:00 . Anak dan Orang Tua Bahagia Setelah Khitan   |   09:00 . Suasana Khitan Khitanan Massal oleh Satgas Kesehatan Attanwir   |   08:00 . 50 Peserta Khitan Ikuti Rangkaian Haul 33 KH. Moh. Sholeh   |   20:00 . Besok Pagi Khitanan Massal, Puncak Acara 13 Juni   |   18:00 . Kabur ke Hutan Tinggalkan Barang Curian, Polisi Buru Maling Rel Kereta di Bojonegoro   |   16:00 . JPU Banding Vonis Terdakwa Korupsi Mobil Siaga Bojonegoro, Begini Alasannya   |   15:00 . Ziarah Khidmat di Pesarean Mbah Djabbar Tsani   |   14:00 . PT KAI Desak Polisi Tangkap Pelaku   |   13:00 . Ratusan Peserta Sambung Sanad Penuhi Pesarean Mbah Faqih Maskumambang   |   10:00 . Pemberangkatan Peserta Sambung Sanad ke Gresik   |   09:30 . Start Awal Sambung Sanad di Pesarean Ponpes Attanwir   |  
Wed, 11 June 2025
Jl. Desa Sambiroto, Kec. Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Pengrajin Turban Turki di Indonesia Asal Bojonegoro

blokbojonegoro.com | Monday, 05 April 2021 12:00

Pengrajin Turban Turki di Indonesia Asal Bojonegoro

Reporter: Lizza Arnofia

blokBojonegoro.com - Tarian dari Turki yang dikenal dengan sebutan Whirling Dervishes, tarian sufi dengan pakaian terusan dan topi tinggi dengan berputar-putar ini dianggap penuh makna karena bagian dari meditasi diri.

Topi panjang yang dikenakan penari Sufi ini sebutannya berupa sikke, siapa sangka di Kabupaten Bojonegoro ternyata ada salah satu pengrajin sikke atau turban asal Turki.

Salah satunya, Muhammad Zuhri (52) atau lebih dikenal dengan sebutan Kang Juari, asal Desa Sukorejo, Kecamatan Bojonegoro, Kabupaten Bojonegoro. Merupakan salah satu pengrajin sikke atau peci khas Turki satu-satunya di Bojonegoro.

Juari sendiri telah menggeluti profesi sebagai pengrajin sikke sejak tahun 2018, berawal dari ketidaksengajaan Juari saat bertemu Mubaligh asal Semarang yakni, Budi Harjono yang mengeluhkan bahwa turban miliknya atas pemberian seorang ulama dari Turki, telah rusak dan meminta Juari untuk membantu memperbaikinya.

Saat itulah, Juari mulai berinovasi mencoba membuat sikke dan turban sendiri dengan kemampuan otodidak yang dimilikinya. Berbagai pola dan bahan yang pas untuk membuat sikke telah ia coba berulang-ulang hingga sempurna.

"Setelah melakukan berbagai eksperimen mulai dari bentuk dan bahan, akhirnya saya mampu menemukan pola dan bahan yang pas untuk membuat turban. Hasil karya pertama saya dibeli oleh Kiai Budi," ungkap Kang Juari.

Setelah sukses memperbaiki turban milik Kiai Budi, dan digunakan berdakwah mengelilingi Indonesia. Dari sinilah sikke dan turban buatan Juari makin dikenali para masyarakat, dan tak jarang dari mereka memesan sikke maupun turban buatan Juari.

Umumnya sikke atau turban yang dipakai para pendakwah berwarna hijau, tak jarang ada pula yang memesan khusus warna putih untuk prosesi ijab kabul.

"Berkat digunakan oleh kiai asal Semarang akhirnya sikke atau turban buatan saya makin dikenal, umumnya pendakwah memesan sikke warna hijau. Namun ada pula khusus putih untuk ijab kabul para habaib," ucap Pria asal Sukorejo.

Dalam sehari Juari mampu memproduksi sikke atau turban hingga 5 buah dan dikerjakan sendiri. Mulai dari pemotongan bahan, ngemal, memasangkan lem hingga membentuk sikke. Untuk satu buah sikke yang ia produksi dihargai sebesar Rp 150.000 per biji, sedangkan turban ia jual seharga Rp 300.000.

"Karena proses pembuatan cukup rumit, sehari kami bisa produksi 5 buah sikke atau turban. Untuk per buah harganya bervariasi mulai dari Rp 150.000," imbuhnya.

Tak kalah menarik, selain dikenal sebagai pengrajin sikke atau turban di Bojonegoro, Juari juga memiliki group tari sufi yang anggotanya mencapai 5.000 dan tersebar di wilayah Bojonegoro.

"Alhamdulillah selain sebagai pengrajin sikke kini memiliki group tari sufi di Bojonegoro, anggotanya mencapai 5.000," pungkasnya. [liz/ito]

Tag : tari, sufi, turki, bojonegoro, songkok, peci



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.




blokBojonegoro TV

Redaksi

Suara Pembaca & Citizen Jurnalism

  • Saturday, 31 May 2025 08:00

    Warga Ngantulan Adakan Kerja Bakti

    Warga Ngantulan Adakan Kerja Bakti Agar saluran air menjadi lancar, warga Dusun Ngantulan RT.21/RW.006, Desa Bulu, Kecamatan Balen mengadakan kerja bakti yang dimulai pukul 07.00-10.00 Wib, Jumat (30/5/25)....

    read more

Lowongan Kerja & Iklan Hemat