Jelang Konfarncab PAC IPNU-IPPNU Temayang Gelar Talk Show Kebangsaan
blokbojonegoro.com | Saturday, 19 June 2021 18:00
Kontributor: Herman Bagus
blokBojonegoro.com - Mengambil tema "Merawat keberagaman NKRI, mencegah paham radikalisme dan terorisme sejak dini," Pimpinan Anak Cabang (PAC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Temayang gelar Talks Show Kebangsaan. Sabtu (19/06/2021) yang bertempat di halaman MI Unggulan Nurul Huda Temayang.
Kegiatan ini diikuti sebanyak 50 peserta dari undangan, dan juga tetap mematuhi protokol kesehatan seperti pengecekan suhu tubuh, menjaga jarak antar peserta, dan memakai masker. Sebab, kegiatan ini digelar secara langsung.
Ahmad Syahrul Mubaroq, Ketua Panitia Talk Show Kebangsaan dan Konferancab XII PAC IPNU-IPPNU Temayang mengatakan, acara ini menghadirkan narasumber Ustadz Sofyan Tsauri, beliau mantan anggota Polri yang sempat menjadi teroris dan Mahmudi, S.Sos., MM, Kepala BAKESBANGPOL Bojonegoro yang di moderatori oleh Diki Alamzyah.
"Sejak dini harus waspada terhadap seseorang yang memiliki sikap intoleran akan perbedaan dan radikal. Sebab kedua sikap dan pemikiran tersebut merupakan bibit terorisme," katanya.
Syahrul menambahkan, acara ini merupakan Pra Acara Konferancab ke-XII PAC IPNU-IPPNU Temayang. "Kedepannya, setelah acara ini bisa membawa sejumlah visi dan misi untuk memberikan pandangan tentang wawasan kebangsaan di tengah ancaman terorisme, khususnya bagi kalangan pelajar dan mahasiswa," harapannya.
Sementara itu, Sofyan Tsauri dalam pemaparan materi, ia menyampaikan Kenapa kita perlu pahami itu intoleransi dan radikalisme? Kedua hal itu adalah tanda-tanda menuju terorisme. Seorang teroris sudah pasti intoleran dan radikal. Kalau orang-orang sudah punya sikap intoleran dan radikal harus lampu kuning kita waspadai.
“Iya, sekarang di kalangan anak-anak muda marak istilah hijrah. Akan tetapi yang jadi masalah adalah jika salah mencari pengajian atau seorang guru,” jelasnya.
Ia menambahkan, bahawasanya anak-anak muda yang baru mengaji setahun, dua tahun yang baru semangat mencintai Islam lalu dimanfaatkan oleh sesorang untuk membenci sesama umat, ini yang tidak kita inginkan. Kita harus khawatir para anak muda yang bersikap intoleran apalagi radikal, pada akhirnya menjadi teroris.
Sofyan Tsauri berharap, masyarakat khususnya para generasi muda baik pelajar atau mahasiswa, tak menjadi agen pemecah belah bangsa. Serta penyebar pemikiran intoleran, radikalisme hingga terorisme, di berbagai wadah khususnya media sosial.
“Makanya saya berpesan dengan pengalaman saya dulu, jangan sampai terulang dengan pada generasi milenial sekarang, melawan pemerintah berjihad dengan menentang hukum,” pungkasnya.[her/ito]
Tag : Ipnu, ippnu, Bojonegoro, Bakesbangpol
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini