19:00 . Damkar Tangkap Dua Monyet di Penangkaran Rusa Bojonegoro   |   18:00 . Polisi Gelar Rekonstruksi Pembunuhan di Bojonegoro, Sujito Peragakan 25 Adegan   |   16:00 . Bolos 28 Hari Lebih, PNS Disdagkop-UM Bojonegoro Dipecat   |   20:00 . Angka Pernikahan Anak di Bojonegoro Tinggi, Pemkab Didesak Turun Tangan   |   19:00 . Mahasiswa KKN UGM Asal Bojonegoro Meninggal Laka Laut di Maluku   |   08:00 . Pelukan dan Air Mata Iringi Kedatang Jamaah Haji Bojonegoro   |   07:00 . 857 Jemaah Haji Asal Bojonegoro Tiba di Kampung Halaman   |   18:00 . Total PNS Pemkab Bojonegoro 17.528, Didominasi PPPK   |   16:00 . Duh...!!! 173 Anak di Bojonegoro Nikah Dini Gegera Hamil Dulu dan Hindari Zina   |   15:00 . 82 Istri di Bojonegoro Gugat Cerai Suami Gegara Kecanduan Judi   |   14:00 . Setengah Tahun, 1.090 Istri di Bojonegoro Gugat Cerai Suaminya   |   12:00 . Adu Mulut di Polsek Ngraho Ternyata Hanya Prank: Cara Unik Rayakan HUT Bhayangkara ke-79   |   11:00 . 52 PNS Pemkab Bojonegoro Purna Tugas   |   10:00 . Jagongan Petani Milenial: Bupati Setyo Wahono Dorong Petani Milenial Wujudkan Kemandirian Ekonomi Pertanian Bojonegoro   |   09:00 . Cabor Panahan Bojonegoro Turut Sabet Medali Emas di Porprov Jatim 2025   |  
Fri, 04 July 2025
Jl. Desa Sambiroto, Kec. Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Budidaya Jeruk Siyem, Petani Ini Panen 60 Kilogram Setiap Harinya

blokbojonegoro.com | Saturday, 03 July 2021 16:00

Budidaya Jeruk Siyem, Petani Ini Panen 60 Kilogram Setiap Harinya

Kontributor : Uul Lyatin

blokBojonegoro.com - Sebanyak 150 pohon kebun jeruk yang terletak di Desa Sumberejo Kecamatan Trucuk Kabupaten Bojonegoro bisa menjadi alternatif destinasi agrowisata. Pasalnya, lahan tersebut dulunya ialah ladang jagung.

Berawal dari tahun 2016, pemilik ladang tersebut mulai menanam beberapa pohon jeruk di ladang tersebut. Sukar selalu pemilik ladang tersebut menuturkan bahwa dirinya membeli bibit dari Purworejo.

Berinisiatif dari beberapa kota wisata yang memiliki banyak buah, seperti malang yang kaya akan apel. Dirinya ingin mengenalkan kota Bojonegoro dengan cara tersebut, serta jeruk menjadi pilihannya karena di Bojonegoro sendiri sudah banyak buah belimbing dan jambu kristal yang kebun nya juga ada di Kecamatan Trucuk.

"Kalau ke Malang pasti wisatawan ingat apel Malang, nah saya mau kalau ke Bojonegoro mereka juga mengingat Jeruk Bojonegoro, maka dari itu saya mulai menanam sedikit demi sedikit pohon jeruk di ladang saya. Hingga saat ini jumlah total kurang lebih 150 pohon," ujarnya.

Buah jeruk yang siap panen tersebut kini ia jual dengan sistem COD dengan pelanggan atau memetik sendiri di kebun. Namun dikarenakan pandemi saat ini sedang marak, dirinya mengaku hanya menjual jeruk dengan sistem COD.

"Untuk saat ini saya jual sendiri, anak saya yang biasanya saya suruh COD dengan beberapa pelanggan. Kalaupun ada yang ingin memetik sendiri harus buat janji terlebih dahulu dengan saya, agar tidak menimbulkan kerumunan," imbuhnya.

Saat ini dirinya menjual seharga Rp 10.000 dalam satu kilogram nya. Banyaknya pohon tersebut, kini banyak yang buah yang siap panen. Dalam sehari, Sakur mengaku dapat menjual 50 hingga 60 kilogram buah jeruk.

Jeruk yang Sakur tanam adalah jeruk Siyem. Ia mengaku cukup mudah menanam buah jeruk, karena perawatannya yang tidak ribet dan mudah di lakukan. Hanya dengan mengompres dengan obat buah dan pupuk organik, setiap 2 tahun sekali pohon jeruk tersebut akan berbuah.

"Yang susah itu membasmi hamanya. Warna hama jeruk hijau, pohon dan buah jeruk juga hijau, jadi saya kurang bisa membedakan. Biasanya hama kecil ini kencing di buah jeruk lalu rasa dan tekstur buah mulai jelek dan tidak layak konsumsi," pungkasnya. [lyn/ito]

Tag : jeruk, bojonegoro, cod, siyem



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.




blokBojonegoro TV

Redaksi

Suara Pembaca & Citizen Jurnalism

Lowongan Kerja & Iklan Hemat