Pladu Ikan Bengawan Solo dan Ritual 1 Tahun Sekali
blokbojonegoro.com | Tuesday, 23 November 2021 11:00
Foto seorang anak tengah berada disamping ikan hasil pladu Bengawan Solo. (Foto: blokBojonegoro.com/Qohhar)
Reporter: M. Abdul Qohhar
blokBojonegoro.com - Setiap awal musim penghujan, air Bengawan Solo akan mengalami penambahan signifikan. Saat itu, warnanya berubah menjadi cokelat gelap.
Sebab, air bercampur lumpur sumbangan dari ratusan anak sungai terpanjang di Pulau Jawa tersebut. Akibatnya, ikan-ikan di bengawan mulai “mabuk”.
Warga di bantaran Bengawan Solo menyebutnya dengan pladu, atau dengan kata lain munggut atau mudal.
Saat pladu itulah, warga beramai-ramai akan mencari ikan di bengawan. Karena, berbagai jenis ikan akan menepi, mulai udang, arengan (areng-areng), tawes, mujair/nila, patin, rengkik, gloso/bloso, garingan/keting, dan lain sebagainya.
“Rata-rata setahun cuma sekali pladunya. Yakni awal luapan air Bengawan Solo,” kata Qomari (39) warga Desa Pilanggede, Kecamatan Balen, Bojonegoro, kepada blokBojonegoro.com, Selasa (23/11/2021).
Ditambahkan warga lain, Wandi (35) warga Desa Sarangan, Kecamatan Kanor, Bojonegoro, kalau pladu saat ini mulai bisa diikuti sejak dari hulu.
“Karena, aliran air bengawan terpantau lewat media sosial (medsos),” tegasnya. [mad/mu]
Tag : ikan bengawan solo, bengawan solo bojonegoro, ikan mabuk
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini