Jl. Desa Sambiroto, Kec. Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Selama Pandemi 2021, Kemiskinan di Bojonegoro Meningkat 3,36 Persen

blokbojonegoro.com | Sunday, 06 February 2022 17:00

Selama Pandemi 2021, Kemiskinan di Bojonegoro Meningkat 3,36 Persen Gedung Pemerintah Kabupaten Bojonegoro. (Rizky/blokbojonegoro.com)

 

Kontributor: Rizki Nur Diansyah

blokBojonegoro.com - Secara umum, kemiskinan merupakan kondisi seseorang atau sekelompok orang tidak mampu memenuhi hak- hak dasarnya untuk mempertahankan dan mengembangkan kehidupan yang bermartabat.

Menurut data yang dihimpun blokBojonegoro.com dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Bojonegoro, terkait perkembangan tingkat kemiskinan Kabupaten Bojonegoro di 2020-2021, selama periode maret 2020 hingga maret 2021, jumlah penduduk miskin di Kabupaten Bojonegoro bertambah sebanyak 5,42 ribu jiwa, dari 161,10 ribu jiwa pada maret 2020 menjadi 166,52 ribu jiwa pada maret 2021 atau mengalami peningkatan sebesar 3,36 persen.

Sedangkan, berdasarkan presentase penduduk miskin di Kabupaten Bojonegoro dalam rentang waktu satu tahun tersebut, mengalami peningkatan sebesar 3,11 persen, dari 12,87 persen pada Maret 2020 menjadi 13,27 persen pada Maret 2021.

Kepala BPS Bojonegoro, Ir. Firman Bastian mengatakan, data kemiskinan di Bojonegoro tahun 2021, diukur dengan menggunakan presentase penduduk miskin yaitu sekitar 165,20 ribu jiwa, atau 13,27 persen. Selain menggunakan presentase pihaknya juga berpedoman dengan garis kemiskinan pada bulan maret 2021, yaitu sekitar 380.653 ribu per kapita per bulan.

Dari data tersebut, kemiskinan di Bojonegoro mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan tahun 2020, adanya kemiskinan di Kabupaten Bojonegoro ini disebut akibat faktor dari pandemi Covid-19, dengan adanya pandemi banyak rumah tangga yang mengalami penurunan pendapatan, karena kehilangan pekerjaannya atau disebabkan dengan hal yang lain juga.

Hal ini berimbas pada pola konsumsi rumah tangga itu, sehingga menurunkan pendapatan, banyak rumah tangga yang terpaksa melakukan penghematan atau mengurangi konsumsi. Sehingga harus menyesuaikan dengan pendapatan yang di dapat selama pandemi berlangsung.

"Aktifitas perekonomian masih belum pulih, karena dampak pandemi Covid-19. Hal ini tercermin dari informasi big data (https://dataforgood.facebook.com) pergerakan masyarakat di Kabupaten Bojonegoro yang rata-rata masih -0,07 terhadap kondisi," ungkapnya.

Kemudian, faktor kedua yaitu dalam upaya mematuhi anjuran pemerintah dalam rangka pencegahan perluasan Covid-19, masyarakat di Kabupaten Bojonegoro masih banyak berdiam diri di rumah, kondisi ini juga tercermin dari informasi big data, pergerakan masyarakat di Kabupaten Bojonegoro yang rata rata masih 0,21 terhadap kondisi Februari 2020.

Jika dilihat dari data kemiskinan di kota maupun kabupaten seluruh Jawa Timur, Kabupaten Bojonegoro ini masuk dalam urutan 11. Sedangkan untuk kemiskinan extreme sendiri dinilai dengan pendapatan dibawah 1,9 USD.

Sebenarnya untuk mengatasi kemiskinan itu sudah dianalisis oleh Pemerintah Daerah terkait bagaimana cara untuk mengentaskan kemiskinan, ada berapa hal yang harus di perhatikan dalam penyusunan strategi, yaitu dengan harus menyesuaikan kebutuhan rumah tangga.

"Untuk mengentaskan kemiskinan extreme harus terfokus pada bantuan pangan guna memenuhi kebutuhan dasar. Sedangkan, untuk rumah tangga miskin menengah atau keatas, sebaiknya lebih mengedepankan kegiatan yang produktif, guna meningkatkan pendapatan dan menopang kebutuhan rumah tangganya," ujarnya.

Kemudian, strategi untuk mengentaskan kemiskinan yang kedua yaitu dengan mengendalikan harga kebutuhan dasar rumah tangga. Dengan cara menurunkan harga-harga yang menjadi kebutuhan dasar di dalam rumah tangga tersebut.

"Dengan penurunan harga yang relatif stabil dan terjangkau. Maka, rumah tangga tadi akan menerima dampak dan menjadi diatas ambang garis kemiskinan," tegasnya.

Kemudian yang terakhir, masih kata Firman, yaitu dengan pembangunan infrastruktur, seperti jalan di Kabupaten Bojonegoro ini sudah bagus bisa sampai tembus ke desa. Dengan adanya jalan bagus tersebut akan memudahkan transportasi dan produksi kegiatan ekonomi rumah tangga.

Masalah kemiskinan itu multidimensi artinya dalam pengentasan kemiskinan ini harus bekerjasama dengan berbagai lintas sektor yang mempunyai tujuan sama. Karena pengentasan kemiskinan menjadi agenda setiap kota dan kabupaten, tetapi hanya saja percepatannya yang berbeda.

"Saya berharap, percepatannya ini yang perlu ditambah, dengan cara berbagai program yang sinergis antara bidang dan sektor, dengan begitu kemungkinan besar juga akan mempercepat sebuah rumah tangga itu bangun dari kemiskinan," pungkasnya. [riz/lis]

 

 

Tag : Kemiskinan, kondisi, Bojonegoro



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.



Berita Terkini