Mendes PDTT Minta Unesa Dan UNY Jadi Penggerak RPL Desa
blokbojonegoro.com | Sunday, 20 February 2022 16:00
Menteri PDTT, Abdul Halim Iskandar. (Lizza/blokbojonegoro.com)
Reporter: Lizza Arnofia
blokBojonegoro.com - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar meminta Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) menjadi pelopor dan penggerak utama metode Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) bagi Kepala Desa, Perangkat Desa, pengurus Bumdes, dan Pendamping Desa di Indonesia.
Langkah ini diharapkan mampu mewujudkan perbaikan kualitas dan kapabilitas Perangkat Desa untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals Desa (SDGs) .
Menindaklanjuti hal tersebut, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi bersama Pemerintah Kabupaten Bojonegoro mengadakan sosialisasi bimtek bersama 76 pendamping desa di partnership room lantai 4 gedung Pemkab Bojonegoro pada Minggu (20/02/2022).
Pelaksanaan program RPL Desa juga mendukung visi misi Kabupaten Bojonegoro yaitu mewujudkan peningkatan kualitas SDM yang berkelanjutan. Hal ini karena RPL Desa memiliki tujuan memberikan kesempatan bagi Kepala Desa, Perangkat Desa, Anggota Badan Permusyawaratan Desa, Pengelola BUM Desa, Tenaga Pendamping Profesional, serta Pegiat Pemberdayaan Masyarakat Desa untuk menempuh Pendidikan Tinggi.
"Adapun dua PTN yang ditunjuk oleh Kemendes PDTT sebagai pelaksana RPL Desa adalah Universitas Negeri Surabaya (Unesa) dan Universitas Negeri Yogyakarta (UNY)," tegas Menteri PDTT, Abdul Halim Iskandar.
Menteri Abdul Halim Iskandar, juga menyampaikan bahwa hampir seluruh pendamping desa di Bojonegoro sudah berstatus Sarjana/Strata-1. "Saya bangga jadi nanti kita tunggu tahap selanjutnya untuk pengajuan beasiswa S-2. Bojonegoro merupakan daerah pertama, artinya ini bentuk perhatian Bupati Bojonegoro untuk meningkatkan SDM dan didukung atas kerjasama semua pihak," papar Menteri Abdul Halim Iskandar.
Mulai hari ini, pihaknya akan segara menuntaskan segala proses untuk pendaftaran. Diharapakan, para pendamping desa yang dikumpulkan dapat mendukung penuh membantu apa yang menjadi program Pemkab Bojonegoro.
"Bojonegoro sebagai daerah rujukan Nasional pertama yang melaksanakan RPL Desa. Sehingga Bojonegoro akan banyak kedatangan tamu dari daerah lain untuk belajar bagaimana proses RPL desa," ucapnya.
Disinggung syarat pendaftaran RPL desa bagi penggerak desa, diantaranya lulusan SLTA atau sederajat. "Telah bekerja minimal 5 tahun dalam pemerintahan desa, usia mulai 25 hingga 50 tahun," imbuhnya.
Nantinya, program RPL desa akan dimulai pada bulan Maret 2022. Setiap desa berkesempatan mendaftarkan 4 peserta, total yang mengikut program RPL desa Kabupaten Bojonegoro sebanyak 1.676 kuota.
"Harapan kami, Kemendes PDTT bersama Pemkab Bojonegoro selaku penyandang dana melakukan pemantauan dan evaluasi selama masa studi. Serta melakukan tracer study pasca pelaksanaan RPL desa, agar dapat terealisasi dengan baik," harapnya. [liz/lis]
Tag : Mendes, PDTT, RPL, kuliah
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini