Jl. Desa Sambiroto, Kec. Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Jaga Tradisi Keislaman dengan Kajian Kitab Kuning

blokbojonegoro.com | Friday, 15 April 2022 17:00

Jaga Tradisi Keislaman dengan Kajian Kitab Kuning Kajian kitab Jawahirul Bukhori di Desa Tanjungharjo. (Anang/blokbojonegoro)

 

Reporter: M. Anang Febri

blokBojonegoro.com - Banyak cara dapat dilakukan untuk menjaga sebuah tradisi leluhur supaya tak hilang diterjang zaman. Apalagi tradisi keislaman, seperti kajian kitab.

Begitu kiranya yang diupayakan oleh Miftahul Khoiri, demi melestarikan tradisi untuk belajar dan mengkaji kitab kuning. Bersama masyarakat sekitar Desa Tanjungharjo dan desa-desa tetangganya, ia rutin mengadakan kajian kitab kuning secara istiqomah.

"Ada sekitar 30 orang lebih yang datang rutinan untuk mengikuti kajian kitab kuning," kata Mifthahul.

Saat mengkaji kitab kuning, lelaki yang juga anggota DPRD Kabupaten Bojonegoro Fraksi PKS itu mengakusaat bulan suci Ramadan kajian digelar 4 kali seminggu. Kajian dilaksanakan di kediamannya Desa Tanjungharjo, Kecamatan Kapas. Hal itu telah dilakukaknnya selama lebih dari 15 tahun, jauh sebelum ia menjabat sebagai anggota DPRD Bojonegoro.

Miftahul menjelaskan, kitab kuning yang dikaji adalah Kitab Jawahirul Bukhori, ringkasan dari Kitab Sohih Bukhori yang memuat sekitar 700 hadis-hadis sahih riwayat Imam Bukhari.

Cara penyampaiannya dilakukan secara sorogan menggunakan makna pegon atau Bahasa Jawa. Kajian inilah yang menjadi budaya tradisi yang sampai hari ini masih dilakukannya dengan diselingi giat rembuk diskusi untuk serap aspirasi.

"Setiap malam Senin selalu kita sampaikan, selain ada kajian juga sekaligus membuka diri untuk bertemu siapa pun. Masyarakat yang mau bertemu, ada masalah, konsultasi, kita buka lebar," lengkap pria lulusan Sastra Arab di Universitas Sunan Kalijaga Yogyakarta itu.

Kegiatan kajian yang dibarengi serap aspirasi itu selain untuk menuntut ilmu juga bertujuan memberi sedikit kontribusi dalam menyebarkan tradisi Ahlussunnah Wal Jamaah.

"Karena kitab kuning adalah warisan intelektual paling tinggi. Identiknya Ahlussunnah wal jamaah, pola pikir Nahdlatul Ulama yang mendasar yaitu kitab kuning," pungkas santri yang pernah megenyam pendidikan di Pesantren Tambak Beras Jombang dan juga Pesantren Krapyak Yogyakarta itu. [feb/col]

 

Tag : Kajian, kitab kuning, islam



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.



Berita Terkini