21:00 . Mahasiswa STIE Cendekia Bojonegoro Raih Juara 2 Lomba Pekan Ilmiah Akuntansi Tingkat Nasional   |   20:00 . Cabup Setyo Wahono Sapa Pedagang Pasar Ngasem, Sampaikan Program Bantuan IKM Rp 1 Miliar Per Desa   |   19:00 . Coba Padamkan Api di Sawah, Warga Bojonegoro Alami Luka Bakar hingga Meninggal   |   13:00 . 4 Laga Tanpa Kekalahan, Persibo Bojonegoro Kokoh Puncaki Klasemen Group 3 Liga 2   |   12:00 . Gempa 3,3 M Guncang Bojonegoro, BPBD: Terasa di 3 Kecamatan   |   20:00 . Kurangi Pengangguran di Bojonegoro, Setyo Wahono-Nurul Azizah Siapkan Kartu Prakerja Baru   |   19:00 . Bekuk 1-0 Persipal Palu, Persibo Bojonegoro Sapu Bersih 4 Laga   |   14:00 . KA Argo Bromo Anggrek Tertemper Truk Yang Terobos Pintu Perlintasan, KAI Akan Lakukan Upaya Proses Hukum   |   13:00 . Diduga Trobos Pintu Lintasan, Truk Muat Bata Ringan Disantap KA Argo Bromo di Bojonegoro   |   12:00 . Persibo Bojonegoro Bakal Lawan Persipal Palu   |   20:00 . Sedulur Agung Supriyanto Optimis Wahono-Nurul Bisa Membawa Bojonegoro Lebih Baik   |   16:00 . Hadir di PPDI Bojonegoro, Cantika Wahono Sampaikan Program Kartu Disabilitas Wahono - Nurul   |   12:00 . Crafter Ungkap Manfaat Gunakan QRIS BRI Bagi Pelaku Usaha   |   09:00 . Sabrina Al Solusi Segala Permasalahan Nasabah BRI   |   20:00 . Selama 2 Tahun, Puluhan Desa di Bojonegoro Tunggak Pajak Rp7,3 Miliar   |  
Fri, 11 October 2024
Jl. Desa Sambiroto, Kec. Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Menelisik Tradisi Ziarah Kubur dan Nyekar Sebelum Ramadan Tiba

blokbojonegoro.com | Thursday, 31 March 2022 18:00

Menelisik Tradisi Ziarah Kubur dan Nyekar Sebelum Ramadan Tiba

Reporter : Lizza Arnofia

blokBojonegoro.com - Umat muslim di seluruh dunia menyambut kedatangan Bulan Tamadan dengan suka cita, tak terkecuali di Indonesia. Sebagai Negara dengan mayoritas penduduk muslim, kemeriahan menyambut Ramadan sangat terasa.

Tradisi unik tersebut sesuai dengan adat istiadat masing-masing daerah yang tetap dilestarikan hingga saat ini. Seperti halnya tradisi ziarah kubur dan nyekar di makam leluhur, sembari membawa wadah berisikan kembang telon. Isinya ada tiga, bunga mawar, kenanga, dan cempaka putih/kembang kantil.

Budayawan Bojonegoro, Suyanto atau akrab dikenal Pakdhe Yanto Munyuk mengatakan dalam tradisi Islam di Jawa. Memang sangat kental diwarnai tradisi peninggalan leluhur, karena sebelum agama dari luar tersebut masuk. Masyarakat Jawa juga sudah mengenal tentang Tuhan, Sang Pencipta Alam, Pamurba Alam Raya (macro cosmos).

Bahkan sangat mengenali diri pribadi siapa jati dirinya (micro cosmos). Selain itu, masyarakat Jawa juga sudah mengenal Alam Baqa. Yang biasa mereka sebut dengan Alam Kekal (keabadian).

"Dari sinilah masyarakat meyakini bahwa ketika manusia setelah mati, jazadnya yang mati. Namun ruh akan kembali kepada Tuhan, pemaduan dua ajaran antara Kejawen (kaweruh tentang kehidupan keyakinan jawa) dengan Agama Islam. Maka lahirlah sebuah tradisi jelang bulan suci ramadan, berupa nyekar/kepyok," papar Budayawan Bojonegoro, Suyanto.

Bahkan, membersihkan makam dan juga nyekar. Yaitu membawa sekar (bunga wewangian) untuk ditaburkan ke makam leluhur/keluarga. Nama kepyok sendiri sama halnya seperti nyekar.

"Disebut kepyok karena bunga yang dibawa merupakan bunga segar dalam suatu wadah. Agar tetap segar maka ditaburkan dalam keadaan basah segar, juga memuat begitu pentingnya dalam kehidupan. Hubungan manusia dengan Tuhannya, hubungan manusia dengan sesama manusia," ungkap Pakde Yanto Munyuk.

Lanjut Suyanto, dalam Islam diyakini. Bahwa ruh-ruh yang kembali kepada Tuhan, maka akan mendapatkan ampunan. Dari situlah bertemulah dua pemahaman, antara Kejawen dengan ajaran Agama Islam.

Untuk kepyok/nyekar sendiri diawali dengan selamatan (bancakan) yang disebut megengan. Berasal dari kata megeng (konsentrasi, mulai ngempet hawa nafsu) sebuah kegiatan sosial religi, berupa berbagi dan mendoakan para leluhur keluarga yang telah kembali kepada Tuhan.

"Dua acara dalam satu rangkaian, megengan dan nyekar. Sungguh tradisi yang baik secara sosial maupun religius, makanya tradisi ini tetap berjalan secara turun-temurun," pungkasnya. [liz/ito]

Tag : tradisi, nyekar, kubur, ramadan



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.




blokBojonegoro TV

Redaksi

Suara Pembaca & Citizen Jurnalism

Lowongan Kerja & Iklan Hemat