Menyoal Raperda Dana Abadi, Muhammadiyah Anggap Inisiasi Tepat
blokbojonegoro.com | Monday, 01 August 2022 17:00
Reporter: Lizza Arnofia
blokBojonegoro.com – Saat ini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro tengah membahas terkait Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Dana Abadi Pendidikan. Raperda dana abadi ini diharapkan segera terealisasi tahun ini, sebagai wujud kepedulian Pemkab Bojonegoro terhadap kemajuan sumber daya manusia (SDM) di Kota Migas.
Menanggapi Dana Abadi Pendidikan, Pimpinan Daerah Muhammadiyah Bojonegoro, Sholikin Jamik menganggap jika inisiasi dan pembahasan tersebut sudah sangat tepat dan sesuai harapan. Bahkan, SDM Bojonegoro ke depan harus diperhatikan sebagai titik tekan.
"Sejarah Kebudayaan makam melahirkan kepantasan publik yang harus dimulai dari pendidikan. Jadi filosofi dan abadi pendidikan ini sudahlah benar dan tepat, Muhammadiyah tidak berbicara soal harus disimpan dimana dan berapa besarannya. Namun lebih kepada titik tekan diskusi keperuntukannya," ungkap Solikhin Jamik.
Solikhin Jamik juga menyarankan keperuntukan Dana Abadi Pendidikan tidak hanya untuk pendidikan pada Perguruan Tinggi. Namun yang terpenting bagaimana di Bojonegoro bebas dari anak-anak yang tidak lulus SMA, dan sederajat atau wajib belajar 12 tahun bisa diterapkan.
"Menyoal kemiskinan dan kebodohan di Bojonegoro itu karena berawal dari aspek pendidikan. Semisal data di Pengadilan Agama Bojonegoro soal dispensasi nikah, mayoritas mereka yang mengajukan lulusan SMP sederajat dengan alasan tak melanjutkan sekolah karena terkendala biaya dan akhirnya menikah," ujarnya.
Pria ini menuturkan, lagi-lagi ada masalah dalam pendidikan. Pendidikan yang rendah tentu implikasinya berupa kemiskinan. Karena kemampuan mereka dalam problem solving rendah, budaya hidup rendah, jangkauan sosial rendah, bahkan membangun komunikasi juga rendah.
"Dari situlah Dana Abadi Pendidikan harus menjadi prioritas, bagaimana negara hadir agar tidak ada lagi anak-anak Bojonegoro yang tidak lulus sekolah,” tutur Solikhin Jamik.
Muhammadiyah berharap, dana Abadi mampu mengentaskan pendidikan 12 tahun yang belum tuntas di Kabupaten Bojonegoro. "Bayangkan jika cita-cita itu tercapai, tentu sumber daya manusia akan terus meningkat yang dibarengi dengan menurunnya angka kemiskinan," pungkasnya. [liz/lis]
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini