Jl. Desa Sambiroto, Kec. Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Lebih Dekat Melihat Masjid Agung Jawa Tengah

blokbojonegoro.com | Sunday, 25 September 2022 09:00

Lebih Dekat Melihat Masjid Agung Jawa Tengah

 

Reporter: Muharrom

blokBojonegoro.com - Setiap pagi, Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) yang terletak di Kota Semarang, Jawa Tengah selalu ramai orang untuk beribadah, berolah raga atau bahkan hanya sekadar jalan-jalan. 

Seperti Minggu (25/9/2022) pagi. Sebelum Subuh beberapa bus sudah tampak ada yang terparkir di halaman MAJT. Mereka rombongan dari berbagai wilayah, salah satunya dari SMKN 5 Bojonegoro, Jawa Timur.

Dari berbagai literasi dan sumber yang dihimpun blokBojonegoro.com menyebutkan, keberadaan MAJT tidak bisa lepas dari Masjid Besae Kauman Semarang. Pembangunan MAJT berawal dari kembalinya tanah banda (harta) wakaf milik Masjid Besar Kauman Semarang yang telah sekian lama tak tentu rimbanya. 

Hasil perjuangan banyak pihak untuk mengembalikan banda wakaf Masjid Besar Kauman Semarang itu ahirnya berbuah manis setelah melalui perjuangan panjang. MAJT dibangun di atas salah satu petak tanah banda wakaf Masjid Besar Kauman Semarang yang telah kembali tersebut.

Kemudian pembangunan masjid tersebut dimulai pada hari Jumat, 6 September 2002 yang ditandai dengan pemasangan tiang pancang perdana yang dilakukan Menteri Agama RI Prof. Dr. H. Said Agil Husen Al Munawar, KH MA Sahal Mahfudz dan Gubernur Jawa Tengah, H. Mardiyanto.

MAJT diresmikan pada tanggal 14 November 2006. Masjid dengan luas areal tanah 10 Hektar dan luas bangunan induk untuk salat 7.669 meter persegi secara keseluruhan pembangunan masjid ini menelan biaya sebesar Rp 198.692.340.000. Jika hari-hari tertentu, MAJT bisa menampung lebih dari 16.000 jemaah.

Arsitektur Jawa, Islam, Romawi

Masjid Agung Jawa Tengah dirancang dalam gaya arsitektural campuran Jawa, Islam dan Romawi. Diarsiteki oleh Ir. H. Ahmad Fanani dari PT. Atelier Enam Jakarta yang memenangkan sayembara desain MAJT tahun 2001. Bangunan utama masjid beratap limas khas bangunan Jawa namun dibagian ujungnya dilengkapi dengan kubah besar berdiameter 20 meter ditambah lagi dengan 4 menara masing masing setinggi 62 meter ditiap penjuru atapnya sebagai bentuk bangunan masjid universal Islam lengkap dengan satu menara terpisah dari bangunan masjid setinggi 99 meter.

Gaya Romawi terlihat dari bangunan 25 pilar dipelataran masjid. Pilar-pilar bergaya koloseum Roma di Romawi dihiasi kaligrafi arab yang indah, menyimbolkan 25 Nabi dan Rosul, di gerbang ditulis dua kalimat syahadat pada bidang datar tertulis huruf Arab Melayu "Sucining Guno Gapuraning Gusti“.

Masjid Agung Jawa Tengah ini, selain disiapkan sebagai tempat ibadah, juga dipersiapkan sebagai objek wisata religius. Untuk menunjang tujuan tersebut, Masjid Agung ini dilengkapi dengan wisma penginapan dengan kapasitas 23 kamar berbagai kelas, sehingga para peziarah yang ingin bermalam bisa memanfaatkan fasilitas.

Menara, Al Qur'an Akbar dan Bedug

Daya tarik lain dari masjid ini adalah Menara Al Husna atau Al Husna Tower yang tingginya 99 meter. Bagian dasar dari menara ini terdapat Studio Radio Dais (Dakwah Islam) dan pemancar TVKU. Sedangkan di lantai 2 dan lantai 3 digunakan sebagai Museum Kebudayaan Islam, dan di lantai 18 terdapat Kafe Muslim yang dapat berputar 360 derajat. Lantai 19 untuk menara pandang, dilengkapi 5 teropong yang bisa melihat kota Semarang. Pada awal Ramadan 1427 H lalu, teropong di masjid ini untuk pertama kalinya digunakan untuk melihat Rukyatul Hilal oleh Tim Rukyah Jawa Tengah dengan teroping canggih dari Boscha.

Area serambi Masjid Agung Jawa Tengah dilengkapi 6 payung raksasa otomatis seperti yang ada di Masjid Nabawi Madinah. Tinggi masing masing payung elektrik adalah 20 meter dengan diameter 14 meter. Payung elektrik dibuka setiap salat Jumat, Idul Fitri dan Idul Adha dengan catatan kondisi angin tidak melebihi 200 knot, tetapi jika pengunjung ada yang ingin melihat proses mengembangnya payung tersebut bisa menghubungi pengurus masjid.

MAJT juga memiliki koleksi Alquran raksasa berukuran 145 x 95 cm dan bedug raksasa berukuran panjang 310 cm serta diameter 220 cm. Bedug tersebut replika bedug Pendowo Purworejo. [mu/lis]

 

 

Tag : Masjid, agung, Jawa tengah



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.



Berita Terkini