Jl. Desa Sambiroto, Kec. Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Tanya Dokter Jiwa: Dok, Benarkah Depresi Terjadi karena Kurang Ibadah?

blokbojonegoro.com | Friday, 07 October 2022 07:00

Tanya Dokter Jiwa: Dok, Benarkah Depresi Terjadi karena Kurang Ibadah?

Reporter: -

blokBojonegoro.com - Tanya dokter kali ini menjawab pertanyaan seputar depresi, yang kerap dikaitkan dengan kurangnya ibadah. Apa kata dokter jiwa?

Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PDSKJI), dr. Agung Frijanto, Sp.KJ mengatakan gangguan kesehatan mental seperti depresi, kecemasan, dan bipolar disebabkan oleh berbagai hal seperti pengaruh hormon hingga keturunan genetik.

"Kemudian pola asuhnya, itu yang membentuk daya tahan kesehatan mentalnya, dan lingkungan dan memaknai religi dan spiritualitasnya," ujar dr. Agung di gedung Kementerian Kesehatan, Kuningan, Jakarta Selatan beberapa waktu lalu.

Berikut ini sesi tanya jawab dengan dr. Agung seputar depresi dan kurangnya ibadah atau pemahaman agama, dalam petikan wawancara sebagai berikut:

Dok, benarkah kurang ibadah menyebabkan depresi?

Jadi tidak tok otomatis begitu (langsung depresi karena kurang ibadah), karena saling terkait, karena ada orang yang secara genetik itu memang hormon depresi dan hormon kecemasannya tidak seimbang, sehingga rentan terhadap kesehatan jiwa.

Apalagi yang menyebabkan gangguan kesehatan mental pada seseorang?

Kemudian pola asuhnya, itu yang membentuk daya tahan kesehatan mentalnya, dan lingkungan dan memaknai religi dan spiritualitasnya.

Ini karena ada juga yang tidak tepat memaknainya, mengikuti kelompok atau aliran yang ternyata sesat itu juga bisa berpengaruh terhadap kesehatan jiwanya.

Jadi yang harus sesuai dengan latar belakang agamanya masing-masing, dalam mengaplikasikan kehidupannya.

Bisa nggak sih dok, terapi agama digunakan untuk gangguan kesehatan mental seperti depresi?

Iya itu sebagai salah satu terapi, terapinya itu ada 4, sesuai dengan etiologinya atau penyebabnya.

Secara biologis ya terkait dengan obat-obat, terkait farmakologi namanya kita berikan obat untuk kurangi depresinya, kecemasannya, itu dengan obat, konseling untuk psikologisnya.

Edukasi dan juga ada namanya terapi berbasis agama, dan semua saling terkait.

*Sumber: suara.com

 

 

Tag : pendidikan, kesehatan



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.



Berita Terkini