Bojonegoro Digital Forum
Pemkab Bojonegoro Makin Gencarkan Inovasi Pelayanan Berbasis Digital
blokbojonegoro.com | Wednesday, 16 November 2022 21:00
Reporter : Lizza Arnofia
blokBojonegoro.com - Literasi digital merupakan penguasaan pada kemajuan teknologi, informasi dan komunikasi. Bahkan, Kemdikbud sendiri menjelaskan bahwa pentingnya literasi digital diantaranya membuat seseorang mampu berpikir lebih kritis, kreatif dan inovatif.
Terus meningkatkan literasi digital, pertama kalinya digelar Bojonegoro Digital Forum (BDF) nampak begitu antusias. Termasuk dengan menghadirkan berbagai narasumber dari latar belakang yang cukup berkompeten. Dan diikuti oleh ratusan masyarakat baik secara virtual zoom meeting maupun live.
Salah satu narasumber BDF, Ninik Susmiati, Asisten Administrasi Umum Sekretariat Daerah menyampaikan saat forum bahwa saat ini semua serba digital. Bahkan seluruh lapisan masyarakat tanpa terkecuali dituntut melek teknologi informasi.
Salah satunya di lingkup pemerintahan, yakni Pemkab Bojonegoro sendiri saat ini terus gencar melakukan sosialisasi berupa aplikasi. Diantaranya TOS HEBAT atau travelling oss hemat waktu biaya, sehingga para pelaku UMKM/IKM apabila ingin mengajukan usaha bisa melalui oss online.
"Sehingga tidak perlu datang ke kantor, bahkan saat ini sudah bisa melalui sistem jemput bola di desa-desa. Perijinan bisa di cetak di tempat dan rencananya tahun 2023 bisa keliling ke desa dan kecamatan," ulas Ninik Susmiati.
Lanjut Ninik Susmiati, bahkan di pelayanan administrasi kependudukan atau Adminduk. Saat ini mulai dari KTP dan KK sangat diperlukan oleh warga masyarakat. Sehingga harus valid terlebih dahulu, di Kabupaten Bojonegoro pada tahun 2019 sudah di kembangkan di Kecamatan.
"Januari 2023 berbasis desa, ada pelayanan Adminduk desa. Sehingga tidak perlu ke Kecamatan, selain itu ada inovasi aplikasi Panah Srikandi (Pelayanan Ramah Sistem Pendaftaran Kependudukan Integrasi) di tingkat Desa,"ucapnya.
Perlu diketahui, Panah Srikandi sendiri merupakan sistem berbasis teknologi informasi dan komunikasi untuk memfasilitasi pelayanan administrasi kependudukan secara daring bagi masyarakat sebagai pendamping aplikasi SIAK.
Dalam bidang kesehatan juga terdapat inovasi (UHC) Universal Health Coverage (UHC) dan merupakan inovasi untuk memberikan jaminan kesehatan bagi seluruh masyarakat yang belum di-cover oleh jaminan kesehatan manapun.
"Dengan premi yang terdaftar dari kepesertaan BPJS kesehatan. UHC ini andai kata ada yang tercecer dan begitu ada yang sakit, keanggotaan bisa aktif," tuturnya.
Selain UHC, Pemkab juga memberikan inovasi dalam pelayanan kesehatan secara optimal. Setidaknya terdapat 4 RSUD yang menangani, diantaranya RSUD Kepohbaru, Dr. R. Sosodoro Djatikoesomo, RSUD Padangan dan RSUD Sumberrejo. Dengan harapan sehingga pelayanan saat pendaftaran tidak perlu antri.
"Sosodoro ada inovasi SIAP RUMAH SAKIT, Sumberrejo Smart Hospital dan MASPIO pemberi informasi obat-obatan kepada pasien. Masing-masing memiliki aplikasi sendiri," tambahnya.
Inovasi juga berlaku di bidang ekonomi kreatif atau UMKM/IKM, salah satunya inovasi e-katalog lokal sesuai imbauan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo. Bahwa semua masyarakat harus menggunakan produk dalam Negeri.
"Aplikasi ini diciptakan agar Pemda juga membeli peralatan lokal, karena OPD di Bojonegoro juga sudah dianjurkan melakukan transaksi belanja melalui e-katalog lokal. Contohnya Si Madu Bojonegoro, semacam e-commerce lokal dan ada spesifikasi produk hingga harga," pungkasnya. [liz/ito]
Tag : bojonegoro, digital, forum, bdf
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini