Kurangi Risiko Banjir, Pemkab Bojonegoro Normalisasi Embung
blokbojonegoro.com | Sunday, 20 November 2022 17:00
Reporter: Lizza Arnofia
blokBojonegoro.com - Penyediaan air baku irigasi setiap tahun terus dilakukan oleh Pemkab Bojonegoro. Hal ini dilakukan sebagai upaya penyediaan air yang bermanfaat untuk mengairi sawah.
Kepala Bidang (Kabid) Air Baku dan Irigasi Dinas Pekerjaan Umum (PU) Sumber Daya Air (SDA) Bojonegoro, Bungku Susilowati menjelaskan, tahun 2022 ini Dinas PU SDA tengah membangun enam embung baru dan menormalisasi empat embung. Adapun enam lokasi tersebut tersebar di lima kecamatan.
Di antaranya embung Desa Bareng dan embung Desa Bobol di Kecamatan Sekar, embung Desa Kabalan di Kecamatan Kanor, embung Desa Kedungadem, Kecamatan Kedungadem, embung Desa Ngrancang, Kecamatan Tambakrejo dan embung Desa Lengkong, Kecamatan Balen.
"Empat lokasi normalisasi embung semuanya dilakukan di Kecamatan Kedungadem. Tepatnya embung di Desa Dayukidul, Desa Kedungadem, Desa Kesongo dan Desa Babad," ungkap Bungku Susilowati.
Sementara itu, untuk normalisasi embung sudah dilakukan sebanyak 100 persen. Di antaranya pembangunan embung baru khusus di Desa Ngrancang masih berjalan, bahkan lainnya juga sudah 100 persen.
Sebagai upaya menjaga ketersediaan suplai air baku untuk irigasi atau pertanian di Kabupaten Bojonegoro. Pemkab Bojonegoro melalui DPU SDA telah membangun 528 embung tersebar di 28 Kecamatan Bojonegoro.
"Adapun kriteria teknis embung dalam rangka memenuhi tujuan Bojonegoro sebagai lumbung pangan negeri di antara lain. Lokasi secara elevasi berada di daerah cekungan yang cukup untuk menampung air dengan efek manfaat mampu mengairi sawah," tuturnya.
Selain itu, lokasi berada di daerah manfaat yang memerlukan air sehingga jaringan distribusinya pendek, juga lebih baik bila lokasi berada dekat dengan jalan. Serta berada dalam daerah dengan kemiringan 8 hingga 30 persen sehingga air limpahan hujan dapat masuk ke dalam embung.
Tahun 2021, Pemkab Bojonegoro telah merampungkan 16 lokasi embung. Baik itu pembangunan embung baru maupun normalisasi embung. Selain bermanfaat untuk mengairi sawah, meningkatkan produktivitas lahan, intensitas tanam dan pendapatan petani di lahan tadah hujan. "Serta mencegah maupun mengurangi luapan air pada musim hujan serta menekan risiko banjir," pungkasnya. [liz/lis]
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini