Begini Cerita Pedagang Saat Berpindah ke Lokasi Baru CFD Bojonegoro
blokbojonegoro.com | Sunday, 05 March 2023 17:00
Reporter: Lizza Arnofia
blokBojonegoro.com - Keramaian Car Free Day (CFD) di Alun-Alun Bojonegoro sudah menjadi kenangan. Kini para pedagang dan masyarakat umum sudah mulai beraktivitas di relokasi CFD baru, yaitu di sekitar Stadion Letjend Soedirman Bojonegoro.
Menurut Ainun Khori'ah, salah satu penjual bunga sedap malam dan bidara, ia mulai berjualan di sekitar area CFD sejak sebelum Covid-19 atau tepatnya di tahun 2018.
Meski saat ini Pemkab Bojonegoro mengalihkan lokasi CFD di tempat baru yaitu sekitar Stadion Letjend Soedirman. Hal ini tidak berpengaruh besar baginya, dalam artian tidak ada masalah.
"Bersyukur pemerintah memberikan fasilitas gratis termasuk KPP oleh dinas perdagangan. Hanya saja ketika hari pertama relokasi CFD, para pedagang harus menambah energinya untuk mengurus nomor lapak baru," tuturnya.
Bahkan banyak pedagang yang harus bersabar karena mulai dari pukul 09.00-12.00 WIB, baru mendapatkan nomor lapak.
Berlanjut, tak hanya sampai disitu. Di hari berikutnya saat CFD ternyata juga tidak sesuai harapan para pedagang. Termasuk Ainun, dimana lokasi yang baru ternyata masin sepi pengunjung dan barang dagangan pun belum laku.
Memasuki hari kedua, ternyata para pedagang. Termasuk Ainun harus dipindah lapak karena pihak Disperindag juga berusaha mencarikan lokasi strategis, dengan harapan agar lebih ramai seperti di lokasi lama yaitu Alun-Alun Bojonegoro.
"Alhamdulillah di hari ketiga CFD sudah lumayan ramai meskipun tidak seramai alun-alun dahulu. Harapan kami CFD stadion bisa seramai lokasi lama, bukan hanya pedagang tapi pembeli," ucapnya.
Lain cerita juga diungkapkan oleh Lilis Sri Hindarti, asal Sukosewu, menurutnya ada beberapa perbedaan penataan dagang di lokasi CFD alun-alun dan stadion.
"Mungkin karena masih baru, dulu di alun-alun ada batasan waktu untuk pedagang louding dagangan. Di stadion sepertinya bebas sampai waktu CFD masih bisa masuk barang, jadi kendaraan lalu lalang angkutan barang," tambah Lilis.
Bahkan, di lokasi lama para pelaku UMKM. Selain berjualan juga bisa branding produk lokal ke masyarakat jika belum memiliki sosial media. Dari segi pendapatan merosot drastis meski pengunjungnya ramai, karena banyaknya pedagang keliling yang bebas masuk.
"Harapannya di lokasi baru semoga bisa lebih tertata seperti lokasi lama, sehingga omzet para pedagang ini bisa naik lagi," harapnya. [liz/lis]
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini