Musim Kemarau Diprediksi Lebih Awal, 21 Kecamatan di Bojonegoro Terdampak
blokbojonegoro.com | Friday, 17 March 2023 16:00
Kalaksa BPBD Bojonegoro saat menunjukkan peta rawan bencana Bojonegoro (Foto : Rizki Nur Diansyah)
Kontributor: Rizki Nur Diansyah
blokBojonegoro.com - Musim kemarau diprediksi akan datang lebih awal. Ada 21 Kecamatan di Kabupaten Bojonegoro diperkirakan akan terdampak musim kemarau tersebut. Hal itu, Berdasarkan hasil Konferensi Pers yang dilakukan oleh Badan Klimatologi dan Geo Fisika ( BMKG ) Jawa Timur, Jumat ( 17/3/2023) secara daring.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro, Ardhian Orianto mengungkapkan, dimasa peralihan musim ini warga masyarakat untuk tetap waspada. Sebagaimana imbauan BMKG Jawa Timur bahwa pada masa peralihan waspada angin kencang dan hujan lebat dengan intenstitas singkat.
"BMKG Jawa Timur menghimbau untuk waspada dalam proses peralihan cuaca itu," ungkap Ardhian berdasarkan siaran pers yang diterima blokBojonegoro.com.
Ardhian menambahkan, puncak musim kemarau diperkirakan pada Bulan Agustus tahun ini, musim kemarau datang lebih awal dengan sifat musim kemarau lebih panjang dan lebih kering. Kepada masyarakat yang biasanya bergantung pada sistem pengairan dengan air hujan untuk benar benar memperhatikan pola tanam.
"Sehingga tidak terjadi gagal panen atau kerugian karena kekurangan air," imbuhnya.
Adapun berdasarkan data dari BMKG Jawa Timur, 21 kecamatan di Bojonegoro yang terdampak yakni, Kecamatan Balen, Baureno, Bojonegoro, Dander, Gayam, Kalitidu, Kanor, Kapas, Kasiman, Kedewan, Kepohbaru, Malo, margomulyo, Ngambon, Ngasem, Ngraho, Padangan, Sekar, Sumberejo, Tambakrejo dan Kecamatan Trucuk.
Masih berdasarkan data dari BMKG Jawa timur, beberapa wilayah di Kabupaten Bojonegoro baru memasuki musim kemarau, diperkirakan pada dasarian I-III Bulan Mei 2023 yakni Kecamatan Bubulan, Gondang, Kedungadem, Sugihwaras, Sukosewu dan Temayang.
Sementara itu, dilansir dari website bnpb.go.id, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah menyiapkan strategi pencegahan bencana Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla), mengingat prediksi pada tahun 2023 curah hujan akan menurun dan Indonesia akan mengalami kondisi lebih kering dibandingkan tiga tahun terakhir.
Hal itu diungkap Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto saat menghadiri Rapat Koordinasi Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan Tahun 2023 yang dihelat di Kantor Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Jakarta pada Jumat (20/1/2023).
Suharyanto mengatakan, potensi terjadinya Karhutla juga semakin tinggi karena kondisi lahan akan ikut kering jika curah hujan menurun.
"Tahun 2023 diprediksi cuaca kemaraunya lebih tinggi dibanding tahun 2022, 2021 dan 2020. BNPB siapkan langkah-langkah pencegahan agar karhutlanya dapat dikendalikan dan diatasi," ujar Suharyanto.
Adapun langkah-langkah yang dimaksud antara lain dengan berkoordinasi dengan kementerian / lembaga dan pemerintah daerah, menyiapkan operasi darat dan udara serta melakukan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC).
"Rencana 2023, kita akan menyiagakan lebih banyak helikopter, 49 unit helikopter. Jika masih kurang, BNPB akan berupaya memenuhi kebutuhan," kata Suharyanto. [riz/lis]
Tag : Kalaksa, BPBD, musim, kemarau
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini