Sampel Semburan Lumpur di Gondang Akan Dibawa ke Laboratorium Surabaya
blokbojonegoro.com | Wednesday, 12 April 2023 14:00
Kontributor: Rizki Nur Diansyah
blokBojonegoro.com - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bojonegoro sebut lumpur bercampur air yang berbau belerang yang muncul di Desa Jari Kecamatan Gondang Kabupaten Bojonegoro tidak berbahaya, sebab kandungan PH dalam air dari semburan tersebut dalam batas normal.
Kadin DLH Kabupaten Bojonegoro Dandy Suprayitno mengatakan, setelah mendapatkan laporan adanya semburan air dan lumpur pihaknya kemarin (11/4/2023) langsung meninjau lokasi semburan untuk mengambil sampel air guna dilakukan penelitian lebih lanjut.
"Hasil uji PH air didapatkan nilai 6,17 sampai 6,18. Jadi hasilnya untuk PH air masih dalam batas normal. hasil tersebut dikategorikan normal dikarenakan PH air netral adalah 7," terang Dandy. Rabu (12/4/2023).
Kemudian, lanjut Dandy, untuk sampel yang diambil kemarin, akan dikirim ke laboratorium di Kota Surabaya. Sehingga hasil selengkapnya kemungkinan akan terungkap usai kurang lebih 12 hari kedepan.
Terkait bau belerang, menurut Dandy, kejadian itu sudah berlangsung sejak lama dan hal itu sudah dianggap biasa serta tidak dikeluhkan oleh warga setempat.
Sementara itu, akibat aktivitas alam tersebut juga tidak mempengaruhi kondisi lahan pertanian warga disekitar. Sawah disekitar lokasi masih subur.
"Kawasan itu merupakan termasuk dalam kawasan yang disebut dengan Bloknona yang membentang mulai Bojonegoro bagian selatan, Jombang hingga Lamongan," pungkasnya.
Sebelumnya, warga Desa Jari, Kecamatan Gondang, Kabupaten Bojonegoro atau sekitar wilayah Bukit Kramat digegerkan dengan munculnya semburan air disertai lumpur yang bau belerang. Terdapat puluhan titik semburan, dan tiga diantaranya berukuran besar.
Salah satu warga setempat, Tekno mengatakan, hal serupa juga pernah terjadi pada tahun 2016 lalu, tepatnya di Bulan April dan sempat menghilang, namun kali ini muncul lagi.
“Ada bau belerangnya, dan lumayan menyengat," ujar Tekno, Senin (10/4/2023).
Lokasi munculnya semburan itu berada di petak 172 lahan milik Perhutani. Untuk sementara ini, semburan tersebut belum mempengaruhi volume air yang ada. Meski demikian, warga setempat tetap merasa khawatir jika tidak segera ditangani akan berdampak pada tanaman yang berada tak jauh dari titik semburan. [riz/lis]
Tag : semburan , lumpur, belerang
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini