Jl. Desa Sambiroto, Kec. Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Begini Makna Lebaran dan Tradisi Unik Menurut Budayawan

blokbojonegoro.com | Monday, 24 April 2023 09:00

Begini Makna Lebaran dan Tradisi Unik Menurut Budayawan

Reporter: Lizza Arnofia

blokBojonegoro.com - Lebaran Idul Fitri hanya dirayakan satu tahun sekali. Setiap kali lebaran, beragam tradisi dan nilai keagamaan serta nilai sosial yang selalu dijalankan. Mulai dari salat id, bersilahturahmi kepada keluarga dan handai taulan, saling memaafkan, mudik lebaran hingga berbagi sesama dan tradisi unik lainnya.

Budayawan Bojonegoro, Suyanto atau akrab disapa Pakde Yanto Munyuk mengungkapkan, lebar atau usai yaitu selesai berpuasa. Di sini tidak terkupas tentang sebuah kewajiban salat idulfitri, sebab semua sudah memahami.

Kembali tentang lebar/usai, kemudian menjadi sebuah aktifitas dengan istilah lebaran. Inilah tradisi yang ada di Jawa, khususnya dan Indonesia pada umumnya.

"Biasanya perantau yang sudah berdomisili di luar kota, luar pulau atau provinsi, bahkan luar negeri. Mereka menyempatkan untuk pulang kampung halaman kelahiran ataupun keluarga," ungkap Pakde Yanto Munyuk.

Tradisi kembali berkumpul keluarga untuk berbagi bahagia, ada yang menggunakan kesempatan untuk bertemu dengan orang tua dan yang dituakan serta handai taulan.

Di samping itu juga sebagai momen untuk saling memaafkan di hari yang suci. Tentunya sebuah kebanggaan tersendiri jika bisa berkumpul dengan anggota keluarga. Bahkan momen satu tahun sekali ini, mereka manfaatkan untuk bersilaturrahmi.

"Mudik dengan jarak tempuh yang tidak dekat, butuh waktu puluhan jam. Sungguh tradisi yang mengandung nilai moral dan moril serta spiritual. Buah tangan dari luar daerah, mereka bawa diperuntukkan untuk keluarga," jelasnya.

Secara langsung maupun tidak langsung, sebuah nilai kekerabatan terbangun. Tradisi sungkem pada kedua orang tua atau yang dituakan adalah tujuan mereka, sebagai tanda bakti anak pada orang tua serta orang-orang yang dituakan tersebut.

"Tradisi berkunjung pada saudara serta tetangga untuk saling memaafkan terjadi. Bahkan saling berebut merasa punya kesalahan untuk minta maaf dan saling memaafkan. Sungguh luhur pelajaran budi pekerti tinggalan nenek moyang kita," tambah Pakde Yanto Munyuk.

Lanjut Pakde Yanto Munyuk, tak luput di daerah Bojonegoro. Tradisi tersebut bahkan masih kental hingga tradisi berbagi rezeki diluar zakat. Uniknya di Bojonegoro, khususnya daerah pinggiran terdapat sebuah tradisi anak-anak kecil atau secara berkelompok.

"Begitu terdengar suara takbir pertanda datangnya Idul Fitri atau Lebaran, mereka mendatangi rumah rumah tetangga hingga sanak saudara untuk meminta sedekah," ucapnya.

Anak-anak tersebut dengan riangnya setelah mendapatkan uang receh yang terkumpul. Keluarga yang di datangipun sudah terbiasa menyediakan uang receh. Lebaran atau Bada atau Riyayan merupakan istilah yang sama makna.

"Semoga tradisi-tradisi tersebut selalu terpelihara. Selamat Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah, mohon maaf lahir batin," beber Budayawan asal Bojonegoro.[liz/ito]

Tag : makna, lebaran, bojonegoro, budaya, mudik



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.



Berita Terkini