22:00 . Survei ARCI: Elektabilitas Wahono-Nurul 75,5%, Teguh-Farida 19,6%   |   21:00 . Tingkatkan Derajat Kesehatan Pekerja Lewat Program Atraktif, Pertamina EP Cepu Catatkan Rekor Muri   |   20:00 . Gebyar Milenial dan Gen Z Bojonegoro Berlangsung Meriah   |   18:00 . Tim Pemenangan Teguh-Farida Akui Tak Tahu Kampanye ‘Bojonegoro Klunting’ di Kepohbaru   |   16:00 . Kampanye Hari Terakhir Pilbup Bojonegoro Berujung Ricuh, Warga Saling Lempar Batu   |   15:00 . 22 TPS di Sekar Bojonegoro Sulit Dijangkau, Ada yang Gegara Jembatan Putus   |   12:00 . Peringati Hari Penyakit Paru Obstruktif Kronis, Dinkes Bojonegoro Ajak Warga Jaga Kesehatan Paru   |   23:00 . Ribuan Warga Bojonegoro Mlaku Bareng Khofifah-Emil dan Wahono-Nurul   |   19:00 . Diduga Tak Netral, PMII Bojonegoro Minta Ketua Bawaslu Mundur   |   17:00 . Beredar Foto Ketua Bawaslu Bojonegoro Berkaos PDI-P, Benarkah?   |   16:00 . Kembangkan Potensi, PEP Sukowati Gelar Pelatihan Pengolahan Herbal   |   15:00 . 5 Tersangka Korupsi Mobil Siaga Bojonegoro Segera Disidang   |   06:00 . Gelar Muskab, Setyawan Mubayinan Kembali Terpilih Jadi Ketua Pengkab TI Bojonegoro   |   21:00 . Muhammadiyah Bojonegoro Serukan Pilih Cabup yang Bersedia Dengar Suara Rakyat   |   19:00 . Dipindah ke Lapas Bojonegoro, Napi Teroris Dikawal Ketat Densus 88 AT Polri   |  
Sun, 24 November 2024
Jl. Desa Sambiroto, Kec. Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Desa Nglumber: Jejak Bersejarah Pasukan Trunojoyo Mengejar Tumenggung Alap-alap

blokbojonegoro.com | Tuesday, 07 November 2023 13:00

Desa Nglumber: Jejak Bersejarah  Pasukan Trunojoyo Mengejar Tumenggung Alap-alap

Kontributor: Sahdan

blokbojonegoro.com -  Desa Nglumber, Kecamatan Kepohbaru, Kabupaten Bojonegoro merupakan sebuah kawasan yang kaya akan sejarah dan legenda, masih menyimpan jejak erat dengan peristiwa masa lalu yang melibatkan pasukan Trunojoyo yang mengejar Tumenggung Suro Alap-alap. Berdasarkan tutur sesepuh Desa Nglumber, Desa Nglumber menjadi tempat krusial dalam pengejaran Tumenggung Suro.

Desa Nglumber terbagi menjadi empat dukuhan, yakni Dukuh Banjar, Sumberejo, Ngelumber, dan Janar. Menurut Moch Nawoto, salah satu tokoh masyarakat, Desa Nglumber memiliki warisan sejarah berupa makam yang diyakini sebagai makam pendiri desa. Dua makam tersebut adalah makam Mbah Bahu Watangan di Dukuh Janar, dan makam Mbah Kendil Wesi, teman dari Mbah Bahu Watangan.

Kasun (Kepala Desa) yang lahir tahun 1960 menjelaskan, Mbah Bahu Watangan memiliki nama samaran, yaitu Suryoyudo, untuk menyembunyikan identitasnya dari pasukan Trunojoyo yang mengejar. Ketika dalam kejaran, Mbah Bahu Watangan pernah menyelam ke dalam danau yang sangat dalam, meninggalkan kuda, topi, dan cambuk di tepi sungai.

Meskipun suatu danau tidak terlihat sebagai tempat persembunyian yang mungkin oleh pasukan Kerajaan Trunojoyo Madura karena permukaannya berisi ikan yang berenang, hal ini berhasil menyelamatkan Mbah Bahu Watangan dari kejaran pasukan tersebut.

Sementara itu, ada juga Mbah Kendil Wesi tidak pernah terlibat dalam pemberontakan. Sebagai juru masak, ia memiliki peran yang berbeda dibandingkan dengan Dukuh Janar, yang dikenal selalu usil terhadap pasukan Trunojoyo. Oleh karena itu, dusun tersebut diberi nama "Dusun Janar sak Jane Arep Ngawe onar."

Dukuh Nglumber, di sisi lain, mengikuti jejak kedamaian dan ketekunan Mbah Kendil Wesi dalam mencari sumber air untuk kehidupan masyarakat. Hasil ketekunan tersebut membawa mereka menemukan sumber air, yang kemudian menjadi asal nama "Nglumber," yang diberikan kepada tempat tersebut.

Desa Nglumber bukan hanya menjadi bagian penting dalam sejarah pasukan Trunojoyo, tetapi juga menjadi saksi hidup dari kisah-kisah yang penuh makna dan kearifan lokal. Desa ini terus mengabadikan sejarahnya dengan merawat makam-makam yang diyakini sebagai pendiri desa, serta mempertahankan jejak-jejak lama yang membentuk karakter dan kehidupan masyarakatnya. [lis]

 

Tag : sesepuh, tutur, sejarah



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.




blokBojonegoro TV

Redaksi

Suara Pembaca & Citizen Jurnalism

Lowongan Kerja & Iklan Hemat