18:00 . Empat Nyawa Meregang Selama Ops. Ketupat 2025, Polres Bojonegoro Klaim Nihil   |   17:00 . Ijazah Siswa SMA Negeri Bojonegoro Diduga Ditahan Karena Tunggakan SPP   |   15:00 . Diskusi Dandim dan Kabulog Cabang Bojonegoro Bahas Ketahanan Pangan   |   13:00 . BMKG Prediksi Bojonegoro Mulai Kemarau Akhir April, Puncaknya Agustus   |   12:00 . Solid, Gebyar Sholawat Warnai Halal Bihalal IPNU IPPNU Korcam Purwonegoro Bojonegoro   |   10:00 . Presiden Prabowo Teken Inpres, RI Tutup Keran Impor Beras   |   18:00 . Harga Gabah di Bojonegoro Anjlok Hingga Rp 5100, Petani Menjerit Minta Pemerintah Bertindak   |   17:00 . Bulog Bojonegoro Sebut Lampaui Target Serapan Gabah   |   17:00 . Mudik Makin Mudah Lewat Fitur BRImo Pemesanan Tiket Kapal Laut   |   13:00 . Halal Bihalal Semarakkan Hari Pertama Masuk Sekolah di SD Muhammadiyah 3 ICP Sumberrejo   |   19:00 . Matangkan Strategi Tepat Atasi Kemiskinan, Bupati Bojonegoro Ajak Kepala OPD 'NGOPI'   |   18:00 . Parama Hansa Abhipraya, Peraih Penghargaan World Star Championship di Thailand   |   17:00 . 364 Peserta Ikuti Seleksi Calon Paskibraka   |   16:00 . Gandeng Mitra, Pemkab Bojonegoro Optimalkan Pemanfaatan Waduk dan Embung untuk Ketahanan Air   |   15:00 . Komisi A DPRD Bojonegoro Tindaklanjuti PAW 19 Kades   |  
Sat, 12 April 2025
Jl. Desa Sambiroto, Kec. Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Berburu 'Enthung' Ulat Jati di Hutan Bojonegoro

blokbojonegoro.com | Monday, 18 December 2023 15:00

Berburu 'Enthung' Ulat Jati di Hutan Bojonegoro

Reporter: Rizki Nur Diansyah

blokBojonegoro.com - Warga pinggiran hutan di selatan Kabupaten Bojonegoro, memiliki tradisi berburu ulat jati disaat memasuki musim penghujan tiba, kepompong dan ulat jati ini tidak hanya untuk dikonsumsi sendiri, sejumlah warga juga menjualnya.

Dengan berbekal toples, tas kresek dan karung, warga Desa Buntalan, Kecamatan Temayang, Kabupaten Bojonegoro berbondong-bondong mencari kepompong ulat jati atau yang biasa disebut 'Enthung'.

Mereka tak perlu susah payah mencari hingga memanjat ke pohon jati. Lantaran, ulat tersebut telah berjatuhan di tanah dan tinggal mengambil. Selanjutnya, usai terkumpul, warga memisahkan ulat dari kepompong untuk dijual atau dikonsumsi sendiri.

Salah satu warga, Jumirah mengungkapkan, dirinya menjual enthung jati dengan harga Rp70 ribu per kilogram, atau Rp10 per cangkir. Sementara mulai pagi hingga sore hari ia dapat menjual hingga 15 cangkir enthung jati per hari nya.

Jumirah mengaku, rasa dari enthung jati ini cukup enak, tergantung dalam memasak. Ia mengaku, enthung jati ini bisa dibuat sayur dan di goreng, tergantung selera masing-masing. Namun, konsumen perlu berhati-hati, karena jika tidak cocok, bisa saja timbul alergi dan terdapat bentol-bentol merah di sekujur tubuh.

“Bisa disayur dan digoreng. Tapi kalau nggak tawar, ya alergi,” ungkap Jumirah, Senin (18/12/2023) ditemui di ladang tempat ia mencari Enthung.

Sementara itu, warga lainnya, Yayuk mengaku berangkat dengan keluarganya datang ke hutan, untuk mencari enthung dan dikonsumsi sendiri, enthung yang ia dapatkan, biasa dimasak tumis dengan dicampur daun kedondong.

“Rasanya gurih dan cukup enak,” terang Yayuk singkat.

Untuk diketahui, berburu enthung di hutan jati seperti ini, sudah menjadi tradisi warga pinggiran hutan wilayah selatan Kabupaten Bojonegoro, saat musim penghujan tiba, perburuan akan berakhir seiring hilang ulat atau enthung yang sudah berubah menjadi kupu-kupu. [riz/lis]

 

 

 

Tag : berburu, ulat, jati



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.




blokBojonegoro TV

Redaksi

Suara Pembaca & Citizen Jurnalism

Lowongan Kerja & Iklan Hemat