Rakor Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah Langkah Awal Persiapan Susenas 2024
blokbojonegoro.com | Friday, 02 February 2024 07:00
Reporter : Lizza Arnofia
blokBojonegoro.com - Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) menggelar Rapat Koordinasi Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD) Semester 1. Kegiatan ini sebagai langkah persiapan menghadapi Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 2024 dan update data kemiskinan.
Penjabat (Pj) Bupati Bojonegoro, Adriyanto mengatakan, kegiatan ini lebih fokus pada BPS setiap dua kali setahun. Selain itu, rakor ini juga menyikapi isu kemiskinan karena salah satu isu yang sangat penting dan menjadi indikator keberhasilan pembangunan di Bojonegoro.
Pemerintah hingga kini terus berkoordinasi dengan BPS bagaimana intervensi untuk penanganan kemiskinan. Lebih lanjut, data kemiskinan yang ada, yakni Damisda harus terus dipertajam. Antara data nasional dan data daerah harus terus melakukan pengkinian data. Mulai dari Regsosek, P3KE, maupun DTKS.
"Bandingkan data yang ada dengan data yang kita punya. Damisda terus update dengan bantuan kades dan camat, harus terus kita update sebab pasti ada data keluar masuk dan ini tugas kita," ujar Pj Bupati Bojonegoro.
Pj Bupati juga berharap, dengan kegiatan ini bisa memperdalam pemahaman terkait Susenas. Dan di Bojonegoro mampu mengeluarkan kebijakan yang semakin tajam dan baik untuk menekan kemiskinan di daerah, sebab ini menjadi tugas bersama.
"Harapan saya ada teknik statistik untuk membandingkan data kita dengan data lainnya," ucapnya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Bojonegoro Nurul Azizah mengatakan, saat ini pemkab mempersiapkan Susenas yang dilakukan tanggal 19 Februari. Susenas 2024 akan dilakukan di 27 kecamatan meliputi 290 rumah tangga.
"Survei menyangkut demografi atau profil, rumah yang ditempati, pengeluaran makanan dan non makanan, bansos, pendidikan yang bersangkutan dan kesehatan,” jelas Sekda Nurul.
Terpisah, Kepala BPS Kabupaten Bojonegoro Kiki Ferdiana menjelaskan, Susenas ada banyak indikator yang dihasilkan. Dari 11 indikator sasaran makro pembangunan, 3 indikator dari Susenas.
"Biasanya Susenas Maret dan September, karena Maret puasa bisa jadi pola konsumsi berubah. Sehingga Susenas dimajukan pada Februari agar konsumsi mewakili konsumsi biasanya atau keadaan normal," imbuhnya. [liz/mu]
Tag : Pemkab bojonegoro, Bappeda
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini