Pelajar di Bojonegoro Meninggal di Tepi Jalan, Dikeroyok atau Kecelakaan?
blokbojonegoro.com | Wednesday, 14 February 2024 10:00
Reporter: Rizki Nur Diansyah
blokBojonegoro.com - Seorang pelajar SMA di Kabupaten Bojonegoro, GRMA (18) meninggal dunia di tepi Jalan Bojonegoro-Nganjuk turut Desa Mojoranu, Kecamatan Dander, Kabupaten Bojonegoro, Minggu (11/2/2024) kemarin, pukul 01.30 WIB dini hari.
Namun, meninggalnya pelajar yang bertempat tinggal di Kecamatan Dander itu, masih simpang siur. Lantaran pihak kepolisian menjelaskan jika meninggalnya GRMA ini lantaran kecelakaan. Namun, berbeda dengan pengakuan saksi dan orang tua korban, yang memberikan penjelasan jika GRMA meninggal karena dikeroyok segerombolan pemuda.
Salah satu saksi, RAA (17) mengungkapkan, peristiwa tersebut bermula saat dirinya bersama korban dan dua temannya R dan B, tengah mencari makan di warung sekitar. Namun, tidak didapati warung yang masih buka, pada dini hari itu.
“Karena tidak ada warung buka, kami berniat pulang dan mengambil jalan sebelah barat, melewati pertigaan SMPN 3 Bojonegoro ke utara,” ujar R.
Selanjutnya, saat sampai di jalanan yang sepi, terdapat arak-arakan orang tak dikenal dari arah utara hingga memenuhi jalan. Sehingga, hal tersebut membuat GRMA dan teman-temannya berusaha menepi. Meskipun begitu, gerombolan tersebut tiba-tiba memukul dan menendangnya hingga jatuh.
“Saat jatuh itulah saya dikeroyok pelaku dan dipukuli. Sementara GRMA yang saya boncengkan juga terjatuh akibat dipukul kepalanya bagian belakang,” bebernya.
Seusai dikeroyok, R dan GRMA menderita luka cukup serius di kepalanya. Dan GRMA dibawa ke RS Bhayangkara Wahyu Tutuko Bojonegoro, lantaran Puskesmas Ngumpakdalem tutup.
Saksi lainnya, R membenarkan bahwa meninggalnya GRMA akibat dikeroyok orang tidak dikenal.
“Jumlah pelaku ada lima belasan orang. Saya sempat bisa meloloskan diri dan setelah pelaku pergi saya kembali lagi sudah melihat GRMA tergeletak tidak sadarkan diri,” jelasnya.
Setelah beberapa saat mendapat perawatan di RS Bhayangkara, korban dinyatakan meninggal. Korban kemudian dibawa ke rumah duka dan dimakamkan di tempat pemakaman umum (TPU) Desa Bangilan, Kecamatan Kapas, Senin (12/2/2024) kemarin.
Sementara itu, Orang Tua GRMA, ECP (38) meminta kepolisian agar mengusut tuntas kasus pengeroyokan yang menewaskan anaknya. Karena dirinya, bersikeras bahwa anaknya itu meninggal karena dianiaya, dan bukan akibat laka lantas.
“Secara pribadi saya sudah mengihklaskan anak saya. Tapi saya berharap ada keadian, dan polisi bisa menangkap para pelaku pengeroyokan,” ujarnya.
Terpisah, Kapolsek Dander, AKP Jadmiko menyampaikan jika tewasnya GRMA akibat kecelakaan lalu-lintas.
“Tapi kita akan selidiki lagi, apakah kematian korban benar-benar karena kecalakaan lalu lintas atau sebab lain,” ujarnya singkat dikonfirmasi terpisah. [riz/mu]
Tag : Kecelakaan, pengroyokan, korban
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini