Kemenag Bojonegoro Bentuk Satgas Khusus Tangani Kasus Pelecehan Seksual
blokbojonegoro.com | Tuesday, 26 March 2024 13:00
Reporter: M. Anang Febri
blokBojonegoro.com - Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Bojonegoro resmi membentuk satuan tugas (satgas) khusus untuk kasus kekerasan seksual di lingkungan madrasah. Hal itu merupakan tindaklanjut daei kasus pencabulan anak dibawah umur, yang menimpa siswa MI di Bojonegoro beberapa waktu lalu.
Pada Satgas Khusus ini, Pj Plt. Kasubag TU Kemenag Bojonegoro H. Zainal Arifin menjadi Pembina. Kasi Pendidikan Madrasah (Pendma) H. Sholihul Hadi sebagai Ketua, Kasi Pontren H. Sun'an sebagai wakil.
H. Sholihul Hadi menuturkan, tugas satgas khusus ini penanganan soal manajemen, pengelolaan dan regulasi asrama, juga standardisasi yang diterapkan. Kemudian, pada aspek administrasi juga diulas bagiamana statusdari madrasah tersebut.
"Setelah kita melihat status dari madrasah tersebut, nanti kita lakukan pendampingan peserta didik. Kita juga pastikan bahwa pendampingan terhadap peserta didik akan terlaksanakan," ungkapnya.
Pihaknya mengimbau, masyarakat tetap menjaga kondusifitas atas kejadian yang menimpa madrasah swasta beberapa waktu lalu. Koordinasi dan upaya terbaik dilakukan untuk memulihkan keadaan kondusif.
"Sehingga anak-anak yang terdampak tetap terjaga kondisi psikologisnya," lengkapnya.
Kepala Kantor Kemenag Bojonegoro H. Abdul Wahid menegaskan, Kemenag Bojonegoro membentuk tim satgas khusus bertujuan untuk menyelesaikan peristiwa kasus di madrasah beberapa waktu lalu sebaik mungkin.
Sidak juga teah dilakukan oleh tim, yang mana memunculkan fakta bahwa masih banyak kelemahan satwas dari madrasah setempat. HaL itu terbukti dari minimnya pengawasan CCTV yang kurang memadai dibanding luas kawasan madrasah, dan kali ini bakal menyiapkan pemasangan 25 CCTV di sejumlah titik yang dinilai berpotensi muncul tindakan kejahatan seksual maupun bullying.
"Memang dari pihak madrasah sudah memasang 8 CCTV, dan nantinya ini akan dipasang secara bertahap di beberapa titik yang memang rawan dengan tindakan kejahatan," paparnya.
Selain itu, pihaknya telah memastikan siswa yang menjadi korban dari tindakan kejahatan seksual di lingkungan madrasah itu sudah mendapat pendampingan dari psikiater.
"Alhamdulillah siswa (korban) sudah melakukan kegiatan pembelajaran seperti biasanya, karena sudah didampingi oleh psikiater," tegasnya memastikan. [feb/lis]
Tag : anak, layak, cabul, kekerasan, seksual
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini