Jl. Desa Sambiroto, Kec. Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Diskusi Reboan IDFoS Indonesia, Bangun Ketahanan dan Kemandirian UMKM

blokbojonegoro.com | Wednesday, 22 May 2024 11:00

Diskusi Reboan IDFoS Indonesia, Bangun Ketahanan dan Kemandirian UMKM


Reporter: Rizki Nur Diansyah

blokBojonegoro.com - Yayasan IDFoS Indonesia k embali menggelar diskusi reboan. Dalam diskusi kali ini, IDFoS Indonesia mengusung tema "Transformasi Digital: Membangun Ketahanan dan Kemandirian Ekonomi UMKM", Rabu (22/5/2024).

Kegiatan yang digelar di Aula Rusunawa PCNU Bojonegoro itu, menghadirkan empat pemantik, diantaranya Ketua IDFoS Indonesia, Joko Hadi Purnomo, Anggota DPR-RI Komisi XI, Farida Hidayati,  Asisten II Perekonomian dan Pembangunan Pemkab Bojonegoro, Kusnandaka Tjatur Prasetijo, dan Business Digital Trainer Mien R Uno, Aidil Wicaksono.

Diskusi ini bertujuan untuk membahas strategi percepatan digitalisasi ekonomi khususnya di sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Jawa Timur.

Ketua IDFoS Indonesia, Joko Hadi Purnomo mengungkapkan, dalam diskusi ini pihaknya menghadirkan beberapa pihak, termasuk aktor pemangku kepentingan di era digital. Dengan tujuan, agar UMKM dapat berkembang lebih cepat, berdaya, dan memiliki kemampuan jelajah yang luar biasa dengan adanya teknologi informasi.

“Namun, ada tantangan di mana sarana infrastruktur teknologi belum cukup mendukung di desa-desa kecil,” ungkap Joko.

Joko menjelaskan, pentingnya pemberdayaan UMKM ini, untuk membuka lapangan pekerjaan, mengurangi angka kemiskinan, dan mendorong semua pihak seperti pengampu kebijakan, media, perguruan tinggi, korporasi, dan filantropi untuk menyampaikan gagasan dan mencari solusi.

"Kebijakan apa yang dapat dilakukan pemerintah agar produk UMKM bisa berkualitas dan kompetitif di pasar?,” tegasnya.

Selanjutnya, dalam paparan awal, Farida Hidayati menyoroti bahwa, modal merupakan keluhan utama bagi para pelaku UMKM. Pihaknya menyarankan, pelaku UMKM agar diberi insentif berupa kemudahan fasilitas dan pendampingan.

"Padahal, jika akuntabilitas kita bagus, saya yakin perbankan akan percaya sepenuhnya. Pendampingan sangat penting," ujar anggota DPR-RI Fraksi PKB itu.

Perempuan asal Kabupaten Tuban itu menyoroti, pentingnya regulasi yang mendukung UMKM. Seperti, Undang-undang tahun nomor 4 tahun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (P2SK) memberikan angin segar bagi UMKM karena himpunan bank milik negara diwajibkan untuk memberikan pinjaman kepada UMKM, dan pastinya itu harus diterapkan di daerah.

Sementara, hadiri mewakili Pj Bupati Bojonegoro, Kusnandaka memaparkan, pentingnya literasi digital. Pasalnya, tanpa pengembangan SDM yang berkelanjutan, upaya-upaya tersebut tidak akan berhasil.

“Sarana dan infrastruktur teknologi informasi di Bojonegoro sebenarnya juga belum sepenuhnya mendukung. Sehingga ini menjadi PR kita bersama baik pemerintah Desa, Kabupaten, Propinsi hingga Pemerintah Pusat untuk mengupayakan infrastruktur TI hingga ke pelosok desa,” jelasnya.

Di penghujung pemantik, Aidil Wicaksono dari Mien R Uno Foundation menyampaikan bahwa tantangan terbesar UMKM adalah ketidakjelasan target yang ingin dicapai.

"Pemerintah, Akademisi, NGO, Perusahaan dan UMKM sendiri memiliki kemauan yang sering kali tidak sama. UMKM masih belum tahu ke mana harus menuju," tuturnya di penghujung pemantik.

Menurutnya, Output dan Outcome harus disusun dengan jelas, agar tahu apa yang mau dicapai. “Intinya cari tahu masalahnya UMKM dulu, baru dirumuskan strategi yang mau dilakukan,” pungkas Aidil Wicaksono. [riz/mu]

 

Tag : diskusi, idfos, ngo



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.



Berita Terkini