Menyikapi Globalisasi dalam Pendidikan: Sebuah Tantangan
blokbojonegoro.com | Friday, 05 July 2024 09:00
Pengirim: Anas Amrullah
Dalam sebuah maqolah, Sayyidina Ali bin Abi Thalib mengungkapkan, "Sudah seyogyanya bagi dia yang berakal untuk beradaptasi dengan zamannya." Pernyataan ini relevan dalam menghadapi tantangan zaman dan gelombang globalisasi yang terus menerus melanda kita. Perubahan ini memengaruhi setiap aspek kehidupan, termasuk sektor pendidikan.
Izinkan penulis membahas dampak globalisasi dalam dunia pendidikan. Globalisasi dapat menyebabkan "culture shock" atau kejutan budaya di kalangan peserta didik dan tenaga pendidik. Maka, penting bagi kita untuk terus melakukan pembaruan dalam metode belajar dan mengajar.
Saat ini, pemanfaatan fasilitas dan kemudahan era digital masih minim di dunia pendidikan. Akses ilmu pengetahuan yang lebih mudah tidak selalu berdampak positif. Misalnya, penggunaan ponsel sering disalahgunakan untuk bermain game daripada untuk belajar. Tempat-tempat seperti warung internet menjadi lebih populer dibandingkan dengan Madrasah Diniyah, Madrasah Formal, atau masjid.
Fenomena ini diperparah dengan kenyataan bahwa anak-anak kecil sudah fasih menggunakan ponsel dan seringkali melontarkan kata-kata kotor. Bagaimana kita mengatasi krisis ini? Sebagai tenaga pendidik, kita harus introspeksi dan tidak semata-mata menyalahkan peserta didik.
Kita perlu memahami perbedaan zaman antara kita dan generasi sekarang. Dulu, mungkin kita dididik dengan cara yang lebih keras sehingga memiliki mental yang lebih kuat. Namun, situasi sekarang berbeda. Ponsel menjadi tempat pelarian dari pelajaran, dan segala sesuatu lebih mudah diakses.
Oleh karena itu, kita perlu mendekati peserta didik dengan cara yang lebih humanis. Kita harus menempatkan diri di posisi mereka dan menjadi teladan yang baik. Kesalahan terbesar kita adalah kurangnya adaptasi. Tenaga pendidik sering kali membandingkan masa lalu mereka dengan masa kini tanpa menyadari tantangan yang dihadapi generasi sekarang. Dulu, tidak ada ponsel, internet, bahkan listrik mungkin masih langka.
Pada akhirnya, kita tidak bisa menyeragamkan sudut pandang dan pola pikir semua orang. Keindahan manusia terletak pada perbedaan dan keberagaman. Kita perlu memahami tantangan lintas zaman ini, memanfaatkan fasilitas yang ada, dan tidak terlena dengan kemudahan yang tersedia. Dengan begitu, kita dapat menghadapi globalisasi dengan bijak dan membawa perubahan positif dalam dunia pendidikan.
*Penulis adalah Khodim Pesantren Darul Fikri - MTsN 3 Bojonegoro
Tag : Tantangan, pendidikan, Indonesia
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini