Sebelum Dimakamkan, Jenazah Remaja yang Ditemukan Meninggal di Bojonegoro Diautopsi
blokbojonegoro.com | Saturday, 13 July 2024 20:00
Situasi di depan ruang jenazah RSUD Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro (Foto: Rizki Nur Diansyah)
Reporter: Rizki Nur Diansyah
blokBojonegoro.com - Sebelum disemayamkan, jenazah korban yang ditemukan meninggal di saluran irigasi turut Desa Semambung, Kecamatan Kanor, Kabupaten Bojonegoro dilakukan autopsi di RSUD Sosodoro Djatikoesoemo, Bojonegoro, Sabtu (13/7/2024).
Pantauan blokBojonegoro.com di kamar jenazah RSUD Sosodoro Djatikoesoemo, beberapa petugas kepolisian dari Satlantas dan Satreskrim Polres Bojonegoro dan Dokter Forensik melakukan autopsi terhadap jenazah A (20) warga Desa Banjaran, Kecamatan Baureno, Kabupaten Bojonegoro.
Seusai di autopsi sekitar pukul 17.00 WIB, jenazah korban kemudian dinaikkan ke ambulan dan dibawa pulang ke rumah duka di Kecamatan Baureno untuk segera dimakamkan.
Dikonfirmasi perihal hasil autopsi tersebut, Kasat Reskrim Polres Bojonegoro, AKP Fahmi Amarullah mengungkapkan, hasil dari autopsi yang dilakukan di RSUD Bojonegoro belum keluar.
“Belum (keluar), mas,” ungkap AKP Fahmi, Sabtu (13/7/2024).
Sebelumnya diberitakan, Kabar meninggalnya seorang remaja di Desa Semambung, Kecamatan Kanor, Kabupaten Bojonegoro masih menjadi perbincangan. Pasalnya, penyebab meninggalnya remaja berinisial A (20) asal Desa Banjaran, Kecamatan Baureno itu belum diketahui.
Kasat Reskrim Polres Bojonegoro, AKP Fahmi Amarullah mengungkapkan, kejadian yang menewaskan A (20) itu bermula, korban nongkrong bersama teman-temannya di Jembatan Kanor-Rengel (Kare) pada Jumat (12/7/2024) sekitar pukul 23.45 WIB.
Kemudian, saat itu korban melakukan foto-foto bersama teman-temannya. Namun, tiba-tiba datang segerombolan pemuda atau orang tak dikenal (OTK) yang berjumlah sekitar 8 motor menuju ke gerombolan korban yang tengah foto-foto.
“Saat itu, korban foto-foto sama temennya. Kemudian, terdapat segerombolan OTK menuju ke arah korban,” ungkap AKP Fahmi, Sabtu (13/7/2024).
Mengetahui hal tersebut, lanjut Fahmi, korban bersama teman-temannya langsung tancap gas untuk menghindari segerombolan OTK itu. Tetapi, gerombolan OTK itu, justru mengejar korban. Kedua gerombolan itu, sama-sama tancap gas di kecepatan tinggi.
“Mengetahui dibuntuti, korban bersama teman-temannya, kemudian berusaha untuk tancap gas atau mengemudikan motor dengan kencang,” beber polisi lulusan Akpol tahun 2012 ini.
Selanjutnya, saat aksi kejar-kejaran itu, diduga korban tak menguasai kendaraannya, sehingga menabrak pembatas jalan di tempat kejadian perkara (TKP) sebelum akhirnya meninggal dunia dan tercebur di saluran irigasi turut Desa Semambung, Kecamatan Kanor.
Namun, Fahmi menerangkan, sampai saat ini pihaknya masih menyelidiki penyebab kematian remaja tersebut, apakah murni kecelakaan atau sebelumnya terjadi penganiayaan oleh segerombolan OTK tersebut.
“"Masih kita selidiki ( penyabab karena kecelakaan atau ada unsur kekerasan)," pungkasnya. [riz/mu]
Tag : Korban, meninggal, pemuda, perkelahian, pengroyokan
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini