Ustazah Ulya Guru yang Menginspirasi Perubahan Pendidikan di Raja Ampat
blokbojonegoro.com | Sunday, 11 August 2024 09:00
Keterangan Foto: pUstadah Ulya Bersama CGP Lainnya di SMK Negeri 2 Raja Ampat (Dokumentasi Istimewa)
Reporter : M. Anang Febri
blokBojonegoro.com - Ustazah Ulya, begitu sapaan akrab para santri di SMA Plus Al Fatimah Bojonegoro kepada seorang guru matematika yang kini telah mencatatkan prestasi luar biasa. Beliau berhasil lolos dalam seleksi calon fasilitator daerah khusus angkatan ke-20, menjadi salah satu dari hanya dua guru dari Kabupaten Bojonegoro yang terpilih untuk tugas istimewa ini.
Ustazah Ulya kini ditempatkan di Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat Daya, untuk mendampingi Calon Guru Penggerak (CGP) dalam program Pendidikan Guru Penggerak (PGP). Dari 4.068 pendaftar, hanya 159 orang yang berhasil lolos seleksi ketat, mulai dari tes tulis, esai, wawancara, hingga pembekalan luring yang penuh tantangan.
Program guru penggerak di daerah khusus ini mengimplementasikan nilai keadilan sosial Pancasila, dengan fokus pada peningkatan kualitas pendidikan di wilayah-wilayah terpencil seperti Raja Ampat.
"Meskipun memiliki jaringan internet yang dibawah 2 Mbps, kami yakin potensi di wilayah ini jauh lebih besar dari yang kita bayangkan," kata Ustazah Ulya.
Di Raja Ampat, terdapat 28 CGP yang berpartisipasi dalam program ini, datang dari berbagai kecamatan seperti Waisai, Warimak, dan Misool. Mereka rela menempuh perjalanan panjang hingga satu minggu demi mencapai lokasi pelatihan di SMK Negeri 2 Raja Ampat dan SMP Negeri 14 Raja Ampat. Ustadah Ulya sendiri harus melewati hutan panjang tanpa sinyal, menunjukkan dedikasi yang luar biasa dalam menjalankan tugasnya.
Pertemuan tatap muka pertama diadakan dari tanggal 1 hingga 9 Agustus 2024, dengan jadwal kegiatan mulai pukul 07.00 hingga 17.00 waktu setempat. Pelatihan ini mencakup pembahasan tentang filosofi dasar pendidikan Ki Hajar Dewantara, nilai dan peran guru penggerak, visi guru penggerak, dan disiplin positif.
Perjalanan CGP masih panjang hingga Desember 2024. Ustadah Ulya berharap semangat mereka terus membara dan mampu menggerakkan orang lain di sekitar mereka.
"Semoga mereka bisa menjadi agen perubahan dalam dunia pendidikan yang mereka ampu demi meningkatkan kualitas pendidikan di wilayah Raja Ampat, Papua Barat Daya," ujarnya penuh harap.
Florenssya Makailipessy, guru dari SMPN 15 Raja Ampat, yang juga sebagai CGP turut merasakan atmosfer pentingnya peran mereka sebagai pendidik sejati.
"Selama mengikuti PGP ini, saya mulai sadar betapa pentingnya motivasi intrinsik yang harus saya tumbuhkan dalam diri saya. Sehingga saya bisa menjalankan peran saya sebagai pendidik yang sesungguhnya dengan sepenuh hati," tandas Floren. [feb/mu]
Tag : Guru penggerak, guru bojonegoro, guru berprestasi
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini