Kejari Bojonegoro Tetapkan 2 Tersangka Dugaan Korupsi Mobil Siaga
blokbojonegoro.com | Thursday, 15 August 2024 18:00
Dua tersangka (rompi merah)saat keluar dari ruang penyidikan (Foto: Rizki Nur Diansyah)
Reporter: Rizki Nur Diansyah
blokBojonegoro.com - Kejaksaan Negeri (Kejari) Bojonegoro akhirnya menetapkan dua orang sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi bantuan keuangan khusus (BKK) berupa mobil siaga yang diberikan ke 386 desa di Kabupaten Bojonegoro, Kamis (15/8/2024) petang.
Kedua tersangka tersebut, yakni SH selaku Sales dari PT United Motors Centre (PT UMC), dan IV selaku branch manager dari PT Sejahtera Buana Trada (PT SBT).
Berdasarkan pantauan di Kantor Korps Adhyaksa Bojonegoro itu, kedua tersangka yang sebelumnya diperiksa sebagai saksi ini, mulai dilakukan pemeriksaan oleh penyidik sejak sekitar pukul 14.00 WIB, di ruang penyidikan Seksi Pidsus Kejari Bojonegoro.
Selanjutnya, sekitar 7 jam lamanya, kedua orang tersebut keluar dari ruang penyidikan dengan menggunakan rompi merah tahanan Kejari Bojonegoro, untuk dilakukan penahanan.
Kasi Pidsus Kejari Bojonegoro, Aditia Sulaeman mengungkapkan, pihaknya telah melakukan penetapan tersangka terhadap dua orang atas dugaan penyalahgunaan dalam pengadaan mobil siaga desa.
Aditia menjelaskan, keduanya memiliki peran yang sangat penting dalam proses berjalannya pengadaan mobil siaga yang menelan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Bojonegoro tahun 2022 senilai Rp96,5 Miliar itu.
"Kerugian negara yang ditaksir dalam kasus ini masing-masing untuk perusahaan adalah PT Sejahtera Buana Trada sekitar senilai Rp1,35 Milyar dan untuk PT United Motors Centre sekitar senilai Rp 4,32 Milyar,” ungkap Aditia.
Akibat perbuatan keduanya dalam melancarkan kasus rasuah ini, tim penyidik pidsus Kejari Bojonegoro mengenakan pasal 2,3,6,11 UU Tipikor juncto 55 dengan ancaman hukuman sekitar 4 tahun penjara.
"Tim Penyidik Pidsus Kejaksaan Negeri Bojonegoro masih terus mendalami dan tidak menutup kemungkinan ada tersangka-tersangka lain yang berkaitan dengan ini,” pungkasnya.
Untuk diketahui, kasus dugaan korupsi ini bermula saat Pemkab Bojonegoro memberikan dana Bantuan Keuangan Khusus (BKK) kepada 386 desa di tahun 2022. Masing-masing desa mendapatkan dana sebesar Rp 250 juta untuk pembelian satu unit mobil siaga dengan spesifikasi yang sudah ditentukan.
Namun dalam prakteknya terdapat pelanggaran yang merugikan negara sehingga pada bulan februari tim penyidik Kejari Bojonegoro menaikkan status kasus tersebut menjadi penyidikan. Dan telah melakukan pemeriksaan terhadap ratusan orang yang terlibat. [riz/red]
Tag : Kasus, mobil, Bojonegoro, siaga, desa
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini