Jl. Desa Sambiroto, Kec. Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Dosen Unugiri Beri Pendampingan Modul P5 Berbasis Etnomatematika Kearifan Lokal

blokbojonegoro.com | Friday, 20 September 2024 12:00

Dosen Unugiri Beri Pendampingan Modul P5 Berbasis Etnomatematika Kearifan Lokal

Pengirim: Zumrotus Sa’diyah *

blokBojonegoro.com - Untuk mengangkat kearifan lokal dalam sebuah pembelajaran, Dosen Universitas Nahdlatul Ulama Sunan Giri (Unugiri) Bojonegoro lakukan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) bertema pendampingan pelaksanaan modul Projek Penguatan Profile Pancasila (P5) di UPT SDN Tambakrejo 1 Kabupaten Tuban baru-baru ini.

Pendampingan P5 yang telah berlangsung Sabtu (24/8/24) bulan lalu tersebut, dilaksanakan oleh kelompok dosen Unugiri, Midya Yuli Amreta sebagai Ketua dan anggota Pelangi Eka Yuwita serta Zumrotus Sa’diyah yang juga melibatkan mahasiswa.

Midya panggilan akrab Midya Yuli Amreta selaku Ketua PkM, mengatakan bila proses pelaksanaan pengabdian tersebut diawali dengan meminta perizinan kepada UPT SDN Tambakrejo. Setelah izin diberi, tim PkM Unugiri melakukan koordinasi persiapan dengan guru, wali murid serta peserta didik.

Midya juga menambah, bila dalam projek tersebut tim pengabdiannya juga berkoordinasi dengan produsen dumbeg yang terkenal di Tuban, Miftahur Rohmah sebagai narasumber pelaksanaan projek.

“Jadi, kami minta produsen dumbeg menjadi narasumber,” ungkapnya.

Secara detail Midya menjelaskan, bila pada projek P5 terdapat enam dimensi yang dirumuskan sebagai kunci. Tujuannya, enam dimensi tersebut adalah satu kesatuan agar setiap peserta didik dapat menjadi pelajar sepanjang hayat yang kompeten, berkarakter, dan berperilaku sesuai nilai-nilai Pancasila. Mulai dari beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia; berkebinekaan global; bergotong-royong; mandiri; bernalar kritis; serta kreatif.

Membuat Dumbeg

Mengawali pembelajaran membuat dumbeg sebagai makanan khas Tuban, Midya menguraikan awal dengan penjelaskan pohon siwalan yang banyak tumbuh di sana serta kemanfaatanya. Salah satunya, sebagai urung dumbeg (bungkus dumbeg).

Sedangkan etnomatematika menurutnya, adalah bagaimana matematika diadaptasi dari suatu budaya daerah yang fungsinya untuk mengekspresikan hubungan antara budaya di sekitar SDN Tambakrejo 1. Dengan ini maka pelaksanaan projek dumbeg dikaitkan dengan konsep pembelajaran matematika.

“Jadi tahap awal, peserta didik diajari membuat urung dumbeg terlebih dahulu dari daun siwalan. Pada tahap ini, dibutuhkan nalar kritis dalam memutar bentuk daun menjadi bentuk urung dumbeg. Lalu, peserta didik diajari cara membuat adonan atau isian dumbeg. Kala memasukkan dan membuat isian dumbeg, mereka bekerja sama dengan paguyuban wali murid, karena dalam kegiatan ini membutuhkan alat yang perlu pengawasan seperti penggunaan kompor gas. Selain itu, disetiap kelompok, ada satu guru yang ikut menjelaskan keterkaitan dengan etnomatematika selama kegiatan tersebut,” jelasnya.

Pada pengabdian tersebut, Midya menunjukkan bila poin kearifan lokal tersebut peserta didik mengetahui dan mengenal budaya yang menjadi ciri khas daerahnya. Sedangkan kaitannya dengan projek etnomatematika, peserta didik diminta menghitung berapa jumlah adonan yang dibutuhkan untuk mengisi 500 dumbeg.

“Jika dalam satu panci pengukusan muat x dumbeg, maka untuk mengukus 500 dumbeg butuh berapa panci. Dengan demikian, projek ini membutuhkan ilmu matematika dalam pelaksanaannya,” pungkasnya

Sementara, salah satu guru SDN Tambakrejo Ela, senang dengan kegiatan pengabdian yang dilakukan dari dosen Unugiri. Baginya, itu bisa menambah ilmu bagi sekolah dan peserta didik.

“Projek ini bermanfaat untuk menambah ilmu baru bagi sekolah dan murid kami. Apalagi baru pertama sekolah kita kerjasama dengan pihak luar dalam kegiatan pembelajaran seperti ini,” katanya.

 

* Anggota Tim PkM Unugiri Bojonegoro.

Tag : Unugiri, Bojonegoro, dumbeg



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.



Berita Terkini