Digadang Jadi Pilot Project, Yayasan Daya Tumbuh Beri Sosialisasi Program Pengelolaan Sampah di SMA Negeri Model Terpadu Bojonegoro
blokbojonegoro.com | Wednesday, 13 November 2024 20:00
Reporter : M. Anang Febri
blokBojonegoro.com - Sampah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia. Tak dipungkiri, tiap orang bakal memproduksi sampah. Mulai dari sampah rumah tangga, hingga timbulan sampah individu.
Dari hal itu, pengelolaan sampah menjadi fokus dan tanggungjawab bersama demi menciptakan stabilitas lingkungan. Gagasan tersebut juga dibawa oleh Yayasan Daya Tumbuh Indonesia untuk mengadakan Sosialisasi Pengelolaan Sampah di Bojonegoro, guna menciptakan iklim perubahan perilaku baik bagi pelajar dan masyarakat umum di Bojonegoro.
Ketua Yayasan Daya Tumbuh Indonesia Muthohar Hadib menuturkan, program ini telah dimulai dari lokakarya pada minggu lalu. Menurutnya, sampah adalah persoalan urgent. Yang mana diperkirakan 2 tahun lagi Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Sampah Banjarsari bakal over kapasitas.
"Sehingga salah satu cara bagi kami, bagaimana agar TPA Banjarsari lebih lama lagi bernafas, adalah cara memilah sampah dari hulu. Hulunya ada di sekolah dan rumah," ucap Muthohar mengawali acara Sosialisasi Program Pengelolaan Sampah yang diadakan di area Sekolah Model Terpadu (SMT) Bojonegoro Jl. Raya Sukowati No. 00 Kecamatan Kapas Bojonegoro, Rabu (13/11/2024).
Dari program ini, sambungnya diharapkan mulai ada perubahan perilaku. Baik pelajar yang ada di sekolah, ibu-ibu rumah tangga, tentang bagaimana memilah sampah berdasarkan jenis dan kategori sampah. Sampah organik bisa dibuat menjadi kompos, sampah non-organik bisa dijual dan dimanfaatkan, kemudian sampah residu yang akhirnya lari ke TPA.
"Kerjasama dengan sekolah sebagai tempat kita melatih pelajar yang nanti akan mengawasi para orang tua ketika mereka mengelola sampah di rumah," jelasnya.
Plt. Kepala SMA Negeri Model Terpadu Anam Syaifuddin mengucapkan terimakasih atas program yang diberikan oleh ExxonMobil Cepu Limited (EMCL)melalui Yayasan Daya Tumbuh Indonesia. Sehingga para pelajar beserta wali murid bisa menjadi pionir tentang pemilihan sampah, dan persoalan sampah khususnya di Bojonegoro bisa teratasi dengan baik dan mendapat manfaat maksimal.
"Semoga program ini terus berlanjut, dan kita bisa melanjutkan walaupun kerjasama nanti sudah selesai. Itu yang kami harapkan. Tahun depan berikutnya, semoga kita bisa bekerja sama lagi untuk meningkatkan lebih luas lagi," ungkapnya.
Perwakilan EMCL Rifqi Romadhon meyakini bahwa program pengelolaan sampah ini didukung penuh oleh pemerintah Kabupaten Bojonegoro. Hal itu dibuktikan dengan hadirnya PJ Sekda, Dinas Lingkungan Hidup (DLH), sertabDinas Kesehatan (Dinkes) yang ikut meninjau langsung bagaimana kegiatan pelajar SMA Negeri Model Terpadu dalam mengelola sampah.
"Program pengelolaan sampah ini mengaplikasikan pendekatan baru, karena sebelum-sebelumnya program ini selalu dilaksanakan di masyarakat," tutur Rifqi.
Lebih dari itu, pihaknya berharap agar program ini bisa berjalan dengan maksimal. Apalagi program ini tidak hanya fokus tentang sampah, tapi ada tambahan ke aspek pengelolaan minyak jelantah.
"Program-program pengembangan masyarakat itu menjadi salah satu kontribusi lain kami. Jadi, kita punya program pendidikan, kesehatan dan ekonomi juga," tandasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Pj Sekda Bojonegoro Djoko Lukito yang hadir membuka acara mnegatakan bahwa program ini adalah suatu hal yang luar biasa. Pengelolaan sampah nantinya akan membutuhkan latihan dan kebiasaan guna menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat.
"Kalau kita sudah terbiasa mulai ke sekolah dalam pengelolaan sampah yang terpilah ini, saya yakin nanti akan bisa menularku yang lainnya," cakap Djoko Lukito.
Pihaknya sangat berterima kasih kepada EMCL yang memiliki action pada lingkungan. Menurut Pj Sekda Bojonegoro, jika ingin negeri kita selalu langgeng atau dunia ini panjang usianya harus dimulai dari hal yang benar yakni menjaga lingkungan.
"Dilakukan pemilahan sampah ini, akhirnya mana yang bisa diolah didaur ulang kita olah lagi, dimanfaatkan lagi dan bahkan itu bisa menghasilkan untuk kompos," tutupnya.
Usai agenda Sosialisasi Pengelolaan Sampah, dilakukan seremoni seeah terima sarana pengelolaan sampah. Mulai dari alat Phyrolisis, mesin pencacah plastik, tempat sampah organik, tempat sampah anorganik, tempat sampah residu, dan juga kompostbag. [feb/red].
Tag : Yayasan Daya Tumbuh Indonesia, EMCL, DLH
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini