23:00 . Inilah 22 Kepala Daerah di Jatim yang Dilantik 6 Februari 2025   |   22:00 . Bojonegoro-Surabaya, Bahas Kerjasama Pangan   |   21:00 . DPRD Bojonegoro Telah Kirim Surat ke Mendagri   |   20:00 . Gerak Cepat, Bupati dan Wabup Terpilih Belajar ke Surabaya   |   19:00 . Sah..! Bupati dan Wabup Bojonegoro Dilantik 6 Februari 2025   |   15:00 . Bupati Bojonegoro Terpilih Bentuk Tim Transisi untuk 100 Hari Pertama Kerja   |   14:00 . Sebut Sirkuit di GOR Bojonegoro Belum Selesai, Dinpora Kembali Gelontorkan Rp2,9 Miliar   |   13:00 . 2 Truk Adu Banteng di Bojonegoro, Pengemudi Asal Kebumen Meregang Nyawa   |   09:00 . Waspada Kiriman Hulu Bengawan Solo, Sukoharjo dan Sekitar   |   19:00 . Dilaporkan Tenggelam Saat Cari Kayu Bakar, Warga Bojonegoro Belum Ditemukan   |   18:00 . Papan Ukur Air Bengawan Solo di TBS   |   17:00 . Tren Hulu Bengawan Solo Mulai Turun, Kota Stabil   |   15:00 . Puluhan Rumah di Bojonegoro Terendam Banjir Luapan Sungai Bengawan Solo   |   14:00 . Bengawan Solo Siaga Merah, Sejumlah Desa di Bojonegoro Terendam Banjir   |   08:00 . Pj. Bupati Bojonegoro Dampingi Menteri LHK Tinjau Sumur Minyak Tradisional Wonocolo   |  
Fri, 24 January 2025
Jl. Desa Sambiroto, Kec. Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Waspada Penyakit PMK

Belasan Ekor Sapi di Bojonegoro Mati Diduga Terpapar PMK

blokbojonegoro.com | Friday, 10 January 2025 14:00

Belasan Ekor Sapi di Bojonegoro Mati Diduga Terpapar PMK Foto/Meta AI: Sapi tampak sakit dan mendapatkan penanganan.

Reporter: Rizki Nur Diansyah

blokBojonegoro.com - Belasan ekor sapi di Kabupaten Bojonegoro mati, dugaan kuat usai terpapar penyakit mulut dan kuku (PMK). Salah satunya, di Desa Papringan, Kecamatan Temayang, Kabupaten Bojonegoro.

Kepala Desa (Kades) Papringan, Hadi Suyatno mengungkapkan, di desanya terdapat 13 ekor sapi yang mati dalam beberapa hari terakhir ini. Menurutnya, wabah ini merebak di Desa Papringan sejak Desember 2024 akhir lalu.

“Sepengetahuan saya 13 ekor sapi yang mati,” ungkap Hadi, dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Jumat (10/1/2025) siang.

Hadi menjelaskan, Mantri Hewan hingga warga di desanya pun kebingungan menangani wabah PMK ini. Ia mengaku, sampai saat ini pihaknya belum mengetahui secara pasti jumlah sapi yang mati, karena pihaknya juga belum melaporkan ke Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan).

“Ada yang selamat, dengan menggunakan obat alternatif, berupa rebusan serai, gula merah, laos, jeruk nipis. Tapi ya beberapa yang selamat,” terangnya.

Sementara, Kades Dukohkidul, Kecamatan Ngasem, Sulibianto mengatakan, terdapat 3 ekor sapi yang mati di desanya. Sulibianto menjelaskan, wabah PMK saat ini, berbeda dengan PMK yang terjadi sebelumnya. Karena, saat ini sapi-sapi langsung mati.

“Beda seperti yang sebelumnya. Kalau yang sekarang tiba-tiba mati gitu sapinya,” bebernya.

Sementara itu, Kabid Kesehatan Hewan, Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan Disnakkan Kabupaten Bojonegoro, drh. Luthfi Nurrahman mengatakan, pihaknya sudah melakukan penyemprotan disinfektan ke beberapa desa. Dan pihaknya juga sudah mengambil sampel darah hewan ternak yang terindikasi terjangkit PMK.

"Banyak dari sapi yang terindikasi PMK, namun setelah kita lakukan lab alhamdulilah hasilnya negatif. Namun minimnya petugas kita di lapangan menjadi kendala kita untuk melakukan penyemprotan disinfektan, karena rata-rata satu kecamatan satu dokter Hewan (mantri),” katanya.

Pihaknya menghimbau kepada warga untuk menunda terlebih dahulu keinginan untuk membeli hewan ternak sapi. Jika memang harus membeli pihaknya berharap, agar warga lebih teliti dan memeriksa kesehatan sapi yang akan dibeli, terutama dari luar daerah. [riz/ko]

Tag : bojonegoro, disnakkan, dinas peternakan dan perikanan, sapi, hewan, PMK, penyakit mulut dan kuku, sapi mati, dokter hewan, mantri hewan



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.




blokBojonegoro TV

Redaksi

Suara Pembaca & Citizen Jurnalism

Lowongan Kerja & Iklan Hemat