Waspada Penyakit PMK
Belasan Ekor Sapi di Bojonegoro Mati Diduga Terpapar PMK
blokbojonegoro.com | Friday, 10 January 2025 14:00
Foto/Meta AI: Sapi tampak sakit dan mendapatkan penanganan.
Reporter: Rizki Nur Diansyah
blokBojonegoro.com - Belasan ekor sapi di Kabupaten Bojonegoro mati, dugaan kuat usai terpapar penyakit mulut dan kuku (PMK). Salah satunya, di Desa Papringan, Kecamatan Temayang, Kabupaten Bojonegoro.
Kepala Desa (Kades) Papringan, Hadi Suyatno mengungkapkan, di desanya terdapat 13 ekor sapi yang mati dalam beberapa hari terakhir ini. Menurutnya, wabah ini merebak di Desa Papringan sejak Desember 2024 akhir lalu.
“Sepengetahuan saya 13 ekor sapi yang mati,” ungkap Hadi, dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Jumat (10/1/2025) siang.
Hadi menjelaskan, Mantri Hewan hingga warga di desanya pun kebingungan menangani wabah PMK ini. Ia mengaku, sampai saat ini pihaknya belum mengetahui secara pasti jumlah sapi yang mati, karena pihaknya juga belum melaporkan ke Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan).
“Ada yang selamat, dengan menggunakan obat alternatif, berupa rebusan serai, gula merah, laos, jeruk nipis. Tapi ya beberapa yang selamat,” terangnya.
Sementara, Kades Dukohkidul, Kecamatan Ngasem, Sulibianto mengatakan, terdapat 3 ekor sapi yang mati di desanya. Sulibianto menjelaskan, wabah PMK saat ini, berbeda dengan PMK yang terjadi sebelumnya. Karena, saat ini sapi-sapi langsung mati.
“Beda seperti yang sebelumnya. Kalau yang sekarang tiba-tiba mati gitu sapinya,” bebernya.
Sementara itu, Kabid Kesehatan Hewan, Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan Disnakkan Kabupaten Bojonegoro, drh. Luthfi Nurrahman mengatakan, pihaknya sudah melakukan penyemprotan disinfektan ke beberapa desa. Dan pihaknya juga sudah mengambil sampel darah hewan ternak yang terindikasi terjangkit PMK.
"Banyak dari sapi yang terindikasi PMK, namun setelah kita lakukan lab alhamdulilah hasilnya negatif. Namun minimnya petugas kita di lapangan menjadi kendala kita untuk melakukan penyemprotan disinfektan, karena rata-rata satu kecamatan satu dokter Hewan (mantri),” katanya.
Pihaknya menghimbau kepada warga untuk menunda terlebih dahulu keinginan untuk membeli hewan ternak sapi. Jika memang harus membeli pihaknya berharap, agar warga lebih teliti dan memeriksa kesehatan sapi yang akan dibeli, terutama dari luar daerah. [riz/ko]
Tag : bojonegoro, disnakkan, dinas peternakan dan perikanan, sapi, hewan, PMK, penyakit mulut dan kuku, sapi mati, dokter hewan, mantri hewan
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini