Persibo Bojonegoro Serukan Tagar #justiceforsepakbolaindonesia

Reporter: Rizki Nur Diansyah

blokBojonegoro.com - Manajemen, Pelatih, hingga Pemain Persibo Bojonegoro menyerukan tagar #justiceforsepakbolaindonesia. Hal tersebut, lantaran kekesalannya terhadap keputusan Komisi Disiplin (Komdis) PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB).

Tak hanya dilakukan di sejumlah platform media sosial (Medsos). Bahkan, mereka mencetak kaus dengan bertuliskan #justiceforsepakbolaindonesia tersebut. Kaus warna putih itu, dikenakan di Stadion Sasana Krida AAU, Yogyakarta, Sabtu (18/1/2025).

Dalam laga lanjutan ini, meskipun Pemain Persibo Bojonegoro hadir di stadion, mereka enggan turun ke lapangan. Lantaran, pertandingan ulang antara Persibo Bojonegoro versus Deltras FC ini, dinilai tak sesuai regulasi.

Salah satu alasan Persibo Bojonegoro, dalam laga ini, tidak boleh mengganti pemain yang tengah cidera, wasit yang sebelumnya bertugas di Stadion Gelora Delta juga diganti, dan tidak ada kartu merah satu pun yang dijatuhkan ke pemain Deltras yang sebelumnya melakukan kekerasan.

Bahkan, berdasarkan postingan di media sosial (Medsos) resmi Pegadaian Liga 2 Indonesia, skor tiba-tiba menjadi 3-0 untuk Deltras FC.

“𝑫𝒂𝒍𝒂𝒎 𝒔𝒊𝒔𝒂 𝒑𝒆𝒓𝒕𝒂𝒏𝒅𝒊𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒊𝒔𝒆𝒍𝒆𝒏𝒈𝒈𝒂𝒓𝒂𝒌𝒂𝒏 𝒑𝒂𝒅𝒂 𝑺𝒂𝒃𝒕𝒖, 𝟏𝟖 𝑱𝒂𝒏𝒖𝒂𝒓𝒊 𝟐𝟎𝟐𝟓, 𝒌𝒖𝒃𝒖 𝑷𝑬𝑹𝑺𝑰𝑩𝑶 𝑩𝒐𝒋𝒐𝒏𝒆𝒈𝒐𝒓𝒐 𝒎𝒆𝒏𝒐𝒍𝒂𝒌 𝒎𝒆𝒍𝒂𝒏𝒋𝒖𝒕𝒌𝒂𝒏 𝒑𝒆𝒓𝒕𝒂𝒏𝒅𝒊𝒏𝒈𝒂𝒏. 𝑻𝒆𝒓𝒌𝒂𝒊𝒕 𝒉𝒂𝒍 𝒊𝒕𝒖, 𝒎𝒆𝒏𝒈𝒂𝒄𝒖 𝒑𝒂𝒅𝒂 ‘𝑹𝒆𝒈𝒖𝒍𝒂𝒔𝒊 𝑲𝒐𝒎𝒑𝒆𝒕𝒊𝒔𝒊 𝑷𝒆𝒈𝒂𝒅𝒂𝒊𝒂𝒏 𝑳𝒊𝒈𝒂 𝟐-𝟐𝟎𝟐𝟒/𝟐𝟓’ 𝒑𝒂𝒔𝒂𝒍 𝟏𝟖 𝒕𝒆𝒏𝒕𝒂𝒏𝒈 ‘𝑷𝒆𝒓𝒕𝒂𝒏𝒅𝒊𝒏𝒈𝒂𝒏 𝑻𝒆𝒓𝒉𝒆𝒏𝒕𝒊 𝒌𝒂𝒓𝒆𝒏𝒂 𝑲𝒍𝒖𝒃 𝑴𝒆𝒏𝒐𝒍𝒂𝒌 𝑩𝒆𝒓𝒕𝒂𝒏𝒅𝒊𝒏𝒈’, 𝒎𝒂𝒌𝒂 𝒑𝒆𝒓𝒕𝒂𝒏𝒅𝒊𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒅𝒊𝒏𝒚𝒂𝒕𝒂𝒌𝒂𝒏 𝒔𝒆𝒍𝒆𝒔𝒂𝒊 𝒅𝒂𝒏 𝒌𝒍𝒖𝒃 𝒍𝒂𝒘𝒂𝒏 𝒅𝒊𝒏𝒚𝒂𝒕𝒂𝒌𝒂𝒏 𝒎𝒆𝒏𝒂𝒏𝒈 𝟑-𝟎,” tulis akun Instagram @liga2match tersebut.

Manajer Tim Persibo Bojonegoro, Agung mengatakan, sepak bola indonesia harus berubah menjadi lebih baik, dengan berbagai cara ini, squad Laskar Angling Dharma ingin memperlihatkan betapa kurangnya keadilan dalam sepakbola Indonesia.

“Dengan cara ini Persibo ingin memperlihatkan masih kurang keadilan dalam sepakbola Indonesia. #justiceforsepakbolaindonesia,” ujarnya singkat.

Sementara itu, Presiden Klub Persibo Bojonegoro, Deddy Adrianto Wibowo menganggap, pertandingan ulang ini tidak masuk akal, pemain Persibo yang cidera akibat dipukul tidak boleh digantikan, sedangkan wasit diganti.

“Tidak masuk akal, pemain tidak boleh diganti padahal sudah dipukul-pukul, wasit diganti, tidak ada kartu merah satu pun,” ungkap Deddy.

Deddy menambahkan, jika Persibo berkenan main jika sesuai dengan regulasi yang ditentukan. Selanjutnya, ia pasrah terhadap PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator Liga Indonesia.

“Persibo mau main kalau sesuai regulasi. Sekarang terserah saja Liga (PT LIB) mau apa,” pungkasnya. [riz/red]