Uji Coba Program Panen Air Hujan di Bojonegoro: Bisa Langsung Diminum
blokbojonegoro.com | Monday, 03 February 2025 13:00
Edi Hariyanto saat mengambil air hasil panen air hujan (Foto: Rizki Nur Diansyah)
Reporter: Rizki Nur Diansyah
blokBojonegoro.com - Dalam menghadapi krisis air bersih di Kabupaten Bojonegoro, program Panen Air Hujan mulai di uji coba di 30 titik yang dilanda kekeringan tiap tahunnya. Air yang dipanen tersebut, bisa langsung diminum dan dimasak.
Salah satu desa yang telah dilakukan uji coba Program Instalasi Pemanen Air Hujan (IPAH), yakni Desa Jatimulyo, Kecamatan Tambakrejo, Kabupaten Bojonegoro. Di desa tersebut, terdapat 10 titik yang dilakukan uji coba. 1 titik terdapat 1 tangki kapasitas 1000 liter untuk setiap kepala keluarga (KK).
Perwakilan dari Ademos Indonesia, Zaenal Arifin mengungkapkan, Ademos bekerja sama dengan Universitas Gajah Mada (UGM) membantu warga Bojonegoro yang mengalami krisis air bersih saat kemarau, dengan memanfaatkan air hujan.
Cara kerja program ini, lanjut Arif, adalah dengan memanfaatkan air hujan yang turun dari talang rumah yang kemudian dialirkan dan ditampung dalam wadah penampungan atau tangki.
Sebelum dialirkan ke wadah penampung, lanjutnya, air hujan telah difilter menggunakan sejumlah tahapan yakni berupa filter daun, debu kasar, dan debu halus.
"Setelah itu air di wadah penampung sudah bisa digunakan,” ungkap Arif saat ditemui di Desa Jatimulyo, Kecamatan Tambakrejo.
Ia menambahkan, sisa air yang meluber dari wadah penampung akan diinjeksikan ke tanah melalui pipa pembuangan yang bertujuan agar air tersebut meresap ke tanah.
"Agar saat musim hujan bisa langsung dimanfaatkan, ketika kemarau ada simpanan air di dalam tanah," ujarnya.
Menurut Arif, saat ini sudah ada kurang lebih sebanyak 30 IPAH yang terpasang di Kabupaten Bojonegoro, yakni 10 titik di Dusun Kramanan, Desa Jatimulyo, Kecamatan Tambakrejo dan Desa Nganti Kecamatan Ngraho dengan jumlah yang sama dan tiga titik di Desa Bakalan, Kecamatan Tambakrejo.
Kemudian, di SMPN Purwosari, Kecamatan Ngasem, dan Kecamatan Baureno masing-masing dua titik dan satu alat dipasang di kantor Ademos Indonesia yang ada di Desa Dolokgede Kecamatan Tambakrejo.
"Ke depan akan dikembangkan ke daerah-daerah yang kesulitan air bersih di Bojonegoro,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Dusun (Kasun) Kramanan Desa Jatimulyo, Nyamin mengatakan, dengan adanya IPAH tentu memberikan manfaat untuk warga desa setempat. Pasalnya, saat musim kemarau, pasti warga Desa Jatimulyo kesulitan cari air bersih.
"Pernah ingin membuat sumur injeksi atau bor, tidak menemukan sumber air bersih. Dan dikedalaman 50 meter lebih airnya sudah asin dan tidak bisa dimanfaatkan,” ucapnya.
Di tempat yang sama, salah satu penerima manfaat, Edi Hariyanto mengaku, air yang dihasilkan dari penampungan air hujan ini, bisa langsung digunakan, dan dikonsumsi secara langsung. Bahkan, lanjutnya, air dari penampungan ini, lebih segar.
“Bisa langsung diminum, airnya segar. Alhamdulillah, dengan adanya ini, tidak ngangsu (ambil air) lagi di sumber mata air,” pungkasnya. [riz/lis]
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini