Wabup hingga DPRD Jatim Sidak SMA Negeri di Bojonegoro atas Dugaan Penahanan Ijazah
blokbojonegoro.com | Sunday, 13 April 2025 10:00
Reporter: Rizki Nur Diansyah
blokBojonegoro.com - Wakil Bupati (Wabup) Bojonegoro, Nurul Azizah dan Wakil Ketua DPRD Provinsi Jatim, Sri Wahyuni melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke SMAN 4 Bojonegoro yang diduga melakukan penahanan ijazah siswanya.
Kunjungan secara tiba-tiba tersebut, dilakukan atas respon dari keluhan masyarakat di media sosial (Medsos) Instagram bernama @brorondm, yang menyebut jika SMAN 4 Bojonegoro menahan ijazah siswanya.
Di hari yang sama, Wakil Ketua DPRD Jatim dan Wabup Bojonegoro melakukan inspeksi ke sekolah tersebut. Namun, inspeksi tersebut dilakukan di waktu yang berbeda.
Wabup Nurul mengaku datang langsung ke SMAN 4 Bojonegoro atas seizin Bupati Setyo Wahono. Ia hadir untuk mengecek informasi yang sebelumnya beredar di platform Instagram. Dalam sebuah akun, narasinya mencatut SMAN 4 Bojonegoro telah menahan ijazah.
“Sesuai informasi yang beredar di medsos hari ini (10/4) atas seizin Pak Bupati saya diutus untuk cek ijazah yang tertahan di SMAN 4, kami cek apakah betul, dan ternyata ini ada 14 ijazah yang belum diambil oleh siswa yang lulus,” ungkap Nurul Azizah, Kamis (10/4/2025).
Menurut keterangan yang ia terima dari pihak sekolah, 14 ijazah itu belum diambil bukan karena ditahan, tetapi yang bersangkutan sendiri memang belum mengambil ijazah masing-masing.
"Maka kami menghimbau kepada bapak/ibu guru dan kepala sekolah, bahwa hari ini juga siswa yang mau mengambil ijazah harus dipersilakan diserahkan tanpa ada embel-embel apapun,” tegasnya setelah memeriksa tumpukan ijazah tahun 2024 yang belum diambil pemiliknya.
"Sesuai dengan kesepakatan, akan diinformasikan lagi kepada seluruh 14 siswa untuk segera mengambil ijazah tanpa ada uang sepeserpun,” tegasnya.
Sementara Wakil DPRD Provinsi Jatim, Sri Wahyuni usai melakukan inspeksi ke SMAN 4 Bojonegoro, pihaknya menghimbau, agar seluruh alumni SMA maupun SMK Negeri di Bojonegoro segera mengambil ijazahnya di sekolah masing-masing, tanpa adanya syarat atau administrasi apapun.
“Silahkan diambil, tanpa syarat dan tanpa dipungut biaya, atau administrasi apapun,” himbaunya didampingi perwakilan SMAN 4 Bojonegoro.
Sementara itu, Waka Kurikulum SMAN 4 Bojonegoro, Siti Khoiriyah mengungkapkan, pelajar lulusan tahun 2024 lalu ada sebanyak 319 siswa. Ia mengaku, ijazah tersebut sudah bisa diambil mulai bulan Juli tahun lalu.
Dari 319 lulusan pada 2024 itu, hanya 14 yang belum mengambil. Jauh jauh hari sebelumnya pihaknya sudah memberitahukan dengan berbagai cara, baik melalui wali kelas, melalui Whatsapp, dan diinformasikan secara umum.
"Jadi tidak benar ada penahanan ijazah sebagaimana informasi yang beredar di Instagram, kami sendiri tidak tahu kenapa ijazah mereka belum diambil,” kata Siti Khoiriyah, Kamis (10/4/2025).
Menurutnya, 14 anak tersebut masih belum mengembalikan buku milik perpustakaan sekolah yang mereka pinjam. Sebagian lagi terkonfirmasi karena ada buku yang mereka pinjam hilang dan belum mendapatkan penggantinya.
"Sehingga mereka merasa karena administrasinya belum lengkap (memiliki tanggungan mengembalikan buku pinjaman) kemudian (sebagian dari) mereka mengaku belum mengambil ijazah,” jelasnya.
Selain itu, lanjut Siti Khoiriyah, faktor lainnya karena mereka justru sudah bekerja dan berkegiatan lain tanpa menggunakan ijazah asli. Sebab, saat ijazah terbit, mereka yang lulus bisa mengambil fotokopi ijazah yang telah dilegalisir berbekal surat keterangan lulus. Faktor lainnya karena ada yang belum sempat mengambil. [riz/mu]
Tag : Ijazah, penahanan ijazah, ijazah sma, ijazah smk, sekolah
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini