Lewat Kerajinan Flanel, dari Guru Paud ke Pasar Internasional Berkat Penjualan Digital
blokbojonegoro.com | Saturday, 17 May 2025 08:00
Reporter : Lizza Arnofia
blokBojonegoro.com - Jalan hidup seseorang tak selalu mulus, namun kreativitas dan ketekunan bisa membuka jalan menuju kesuksesan. Inilah yang dibuktikan oleh Laili Hikmatus Solihah, seorang mantan guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) asal Kelurahan Ledokkulon, Kabupaten Bojonegoro. Berbekal hobi, ia kini menekuni dunia kerajinan tangan berbahan kain flanel dan berhasil menjadikan usahanya menembus pasar luar negeri.
Dari Hobi ke Profesi
Bertemu di tengah keramaian bazar UMKM lokal, Laili tampak telaten menata berbagai produk flanel. Mulai dari gantungan kunci, gantungan pintu, hingga boneka dan bros jilbab. Wajahnya memancarkan semangat dan kebanggaan. "Awalnya cuma dari hobi saat masih jadi guru PAUD. Karena guru dituntut kreatif, saya coba-coba buat bros rumah,” kenang Laili.
Tak disangka, hasil kreasinya menarik perhatian masyarakat. Ia mulai menerima pesanan dari orang-orang terdekat. Dari situ, ia memberanikan diri untuk mengambil langkah besar: meninggalkan profesi guru PAUD dan fokus membangun bisnis kerajinan flanel.
Tantangan Berbisnis
Namun perjalanan bisnis Laili tak selalu mulus. Pandemi COVID-19 sempat menjadi titik nadir usahanya. Penjualan anjlok drastis. Tetapi bukannya menyerah, Laili justru memutar otak. Ia mulai memproduksi masker kain untuk anak-anak dan dewasa. “Waktu itu semua orang butuh masker, jadi saya coba adaptasi. Beli bahan, produksi sendiri, dan jual via online,” ujar Laili.
Setelah pandemi mereda, ia kembali ke jalur awal yaitu kerajinan flanel. Bahkan ia mulai memperdalam keterampilannya dengan mengikuti kursus online berbayar untuk membuat boneka menggunakan mesin jahit. “Kalau flanel bisa lihat YouTube saja, tapi bikin boneka pakai mesin butuh kejelian. Bahkan untuk sepatunya saya pesan dari Bandung,” ucapnya sambil tertawa.
Strategi Pemasaran Digital
Dalam hal pemasaran, Laili tak kalah adaptif. Selain promosi dari mulut ke mulut dan mengikuti komunitas UMKM Bojonegoro, ia aktif memanfaatkan media sosial seperti Instagram, Facebook, dan Shopee. Ia juga menjalin kerja sama dengan kantor pos untuk mempermudah sistem pengiriman.
Strategi tersebut terbukti efektif. Produk flanel Laili kini telah sampai ke berbagai kota di Indonesia, bahkan hingga Malaysia. “Pernah ada pesanan 25 nama Nabi dan Rasul dari flanel. Itu dari Malaysia,” tuturnya bangga.
Semangat Mendidik yang Tak Pernah Padam
Meski kini sibuk berbisnis, jiwa pendidik Laili tidak luntur. Saat liburan sekolah, ia membuka kelas kerajinan flanel untuk anak-anak di lingkungan rumah. Tujuannya sederhana: mengenalkan kreativitas sejak dini dan memberi aktivitas bermanfaat di waktu luang. “Anak-anak ternyata cepat bisa. Mereka senang, saya juga senang,” ujarnya.
Karya, Konsistensi, dan Komunitas Berbuah Kesuksesan
Kisah Laili Hikmatus Solihah adalah potret perempuan tangguh yang memadukan kreativitas, kegigihan, dan adaptasi di tengah tantangan zaman. Ia bukan hanya menciptakan produk, tapi juga menginspirasi. Dari ruang kelas PAUD ke panggung UMKM internasional, langkah Laili adalah bukti bahwa dari hal sederhana, kesuksesan besar bisa terwujud. [li/mu]
Tag : Flanel
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini