PD Aisyiyah Bersama Bappeda Bojonegoro Dorong Pengarusutamaan GEDSI dalam RPJMD
blokbojonegoro.com | Tuesday, 20 May 2025 21:00
Reporter : M. Anang Febri
blokBojonegoro.com - Pimpinan Daerah (PD) 'Aisyiyah Kabupaten Bojonegoro bersama Bappeda dan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak menggelar Miniloka Penyusunan RPJMD Bojonegoro 2025–2045 dengan fokus utama pada pengarusutamaan GEDSI (Gender, Disabilitas, dan Inklusi Sosial). Kegiatan ini berlangsung di Creative Room, Lantai 6 Gedung Pemkab Bojonegoro, Senin (19/5/2025) siang.
Miniloka ini menjadi forum penting dalam upaya mendorong keterlibatan bermakna kelompok perempuan dan rentan dalam proses perencanaan pembangunan jangka menengah daerah. Hal ini sejalan dengan semangat inklusivitas yang tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025–2045 serta amanat kebijakan nasional, antara lain Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2000 dan Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2017.
Mewakili Pimpinan Wilayah 'Aisyiyah Jawa Timur, Nelly Asnifati menegaskan pentingnya ruang yang setara dan substansial bagi perempuan serta kelompok rentan dalam pembangunan daerah.
"Selama ini keterlibatan perempuan dalam proses Musrenbang hanya sebatas formalitas. Melalui miniloka ini, kami ingin memastikan bahwa suara dan kebutuhan kelompok rentan benar-benar menjadi bagian dari kebijakan yang dirumuskan dalam RPJMD," ungkapnya.
Miniloka ini menghadirkan fasilitator dari Bappeda yang memandu diskusi, pemetaan isu, dan penggalian aspirasi peserta, termasuk dari komunitas penyandang disabilitas, perempuan kepala keluarga, lansia, hingga kelompok anak dan pemuda.
"RPJMD tidak hanya bicara angka dan target pembangunan, tetapi juga menyangkut siapa yang akan merasakan hasilnya. GEDSI harus menjadi prinsip yang melekat di setiap tahap penyusunan kebijakan," lanjutnya.
Tiga tujuan utama dari kegiatan ini ialah mendorong pengarusutamaan GEDSI dalam dokumen RPJMD Kabupaten Bojonegoro, menyelaraskan arah RPJMD dengan RPJMN 2025–2029, daneningkatkan partisipasi bermakna kelompok perempuan dan rentan dalam siklus pembangunan.
Miniloka ini menjadi bagian dari langkah strategis 'Aisyiyah dalam program INKLUSI, yang berkomitmen memperluas partisipasi publik dan memastikan tidak ada satu kelompok pun yang tertinggal dalam proses pembangunan no one left behind, sebagaimana prinsip dasar dalam Sustainable Development Goals (SDGs).
Dengan keterlibatan berbagai pihak dan pendekatan yang partisipatif, kegiatan ini diharapkan dapat menjadi fondasi awal bagi penyusunan RPJMD yang lebih inklusif, responsif gender, serta berpihak pada kelompok yang selama ini terpinggirkan.
Ahmad Hernowo Wahyutomo, selaku Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Bojonegoro (P3AKB) menyampaikan terima kasih pada Aisyiyah Bojonegoro atas terselenggaranya acara ini.
"Kami juga merasa terbantu atas masukan-masukan dari para OPD dan juga organisasi lintas sektor dalam rangka menekan angka perkawinan anak di Bojonegoro," tutur Kepala Dinas P3AKB.
Dalam kesempatan itu Kepala BAPPEDA Bojonegoro, Achmad Gunawan, mengapresiasi kolaborasi dengan organisasi perempuan seperti Aisyiyah yang selama ini aktif memberikan masukan dan kontribusi dalam penyusunan perencanaan pembangunan daerah.
"Kami tidak akan bosan jika diundang Aisyiyah atau organisasi lain yang peduli. Apa yang dilakukan teman-teman ini sangat konstruktif dan membawa dampak nyata pada proses pembangunan di Bojonegoro," katanya.
Ia menutup pernyataannya dengan harapan bahwa semangat kolaborasi ini dapat terus dijaga. Menurutnya, bahasan ini adalah tanggung jawab besar, baik dari sisi pemerintahan maupun dari sisi nilai-nilai keagamaan.
"Ini adalah perkawinan ideologi yang kuat dan harus diperjuangkan bersama-sama," pungkasnya. [feb/red].
Tag : RPJMd, Bappeda, Bojonegoro, pd Aisyiyah
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini
No comments