Ulama Dukung GAYATRI, Inovasi Strategis Pemkab Bojonegoro: Lebih Maslahat daripada Bantuan Konsumtif
blokbojonegoro.com | Tuesday, 15 April 2025 08:00
Reporter: Lizza Arnofia
blokBojonegoro.com - Sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menurunkan angka kemiskinan secara berkelanjutan, Pemerintah Kabupaten Bojonegoro secara resmi meluncurkan program unggulan bertajuk Gerakan Beternak Ayam Petelur Mandiri (GAYATRI). Program ini merupakan inovasi strategis berbasis pemberdayaan ekonomi masyarakat secara mandiri, inklusif, dan berorientasi jangka panjang.
GAYATRI tidak sekadar memberikan bantuan sementara, melainkan dirancang sebagai solusi sistemik terhadap persoalan kemiskinan struktural yang masih dihadapi oleh sebagian masyarakat, khususnya keluarga pra sejahtera. Melalui program ini, penerima manfaat memperoleh bantuan modal, pelatihan keterampilan, serta sarana dan prasarana peternakan ayam petelur yang mendukung terciptanya kemandirian ekonomi berbasis potensi lokal.
Program ini mendapatkan apresiasi dan dukungan dari berbagai elemen masyarakat, termasuk kalangan ulama pesantren yang menilai GAYATRI sebagai program yang selaras dengan nilai-nilai kemaslahatan dalam perspektif keagamaan.
Ketua Lembaga Bahtsul Masail Nahdlatul Ulama (LBM-NU) Kabupaten Bojonegoro, Kiai Fahrur Rozi, menyampaikan bahwa setiap kebijakan pemerintah idealnya berlandaskan pada asas kemaslahatan rakyat. Ia mengutip pandangan Imam Suyuthi dalam Kitab Asybah Wannadho'ir, yang menyatakan bahwa kebijakan pemerintah harus senantiasa dikaitkan dengan kemaslahatan umat. “Oleh karena itu, setiap program yang dicanangkan pemerintah hendaknya benar-benar mengandung nilai manfaat yang nyata bagi masyarakat,” ujarnya.
Lebih lanjut, Kiai Rozi menyatakan bahwa program GAYATRI patut disebut sebagai program yang maslahat karena memiliki orientasi sosial yang kuat, yakni membantu meringankan beban masyarakat secara berkelanjutan. Meski demikian, ia menekankan pentingnya perancangan program bantuan sosial yang matang dan tepat sasaran. “Setiap bantuan sosial tentu bertujuan membantu masyarakat. Namun, diperlukan pertimbangan yang cermat untuk memilih bentuk bantuan yang paling membawa manfaat nyata, sebagaimana pandangan para ulama: yang harus diprioritaskan adalah hal yang paling mendesak dan paling maslahat,” tegasnya.
Menurutnya, GAYATRI telah memenuhi prinsip-prinsip tersebut. Dengan pendekatan pemberdayaan yang konkret melalui penyediaan alat produksi—seperti kandang, ayam, pakan, dan pelatihan teknis—program ini dinilai mampu menciptakan sumber penghasilan yang berkelanjutan. “Program ini bukan hanya memberikan bantuan, tetapi juga membekali masyarakat dengan keterampilan dan sumber daya untuk mandiri secara ekonomi,” tambahnya.
Dari sisi pandangan keagamaan, Kyai Rozi juga menilai bahwa pendekatan GAYATRI selaras dengan prinsip-prinsip dalam fiqih zakat. Ia menjelaskan bahwa menurut madzhab Hanafi, pemberian zakat dalam bentuk alat produksi dinilai lebih maslahat dibandingkan dalam bentuk barang konsumtif. “Madzhab Hanafi membolehkan zakat diberikan dalam bentuk alat produksi, seperti cangkul atau mesin, karena dinilai lebih tepat sasaran dalam mengentaskan kemiskinan daripada memberikan uang tunai atau barang konsumsi,” jelasnya.
Dengan demikian, ia menilai bahwa GAYATRI merupakan program yang tidak hanya tepat dari sisi kebijakan publik, tetapi juga selaras dengan prinsip-prinsip keagamaan yang menekankan kebermanfaatan dan keberlanjutan. “Program ini lebih maslahat dan tepat sasaran untuk membantu masyarakat keluar dari kemiskinan,” tegasnya.
Sebagai penutup, Kyai Rozi mengajak seluruh elemen masyarakat, khususnya kalangan santri di Bojonegoro, untuk mendukung dan mengawal pelaksanaan program GAYATRI. “Program ini tidak hanya memberikan solusi jangka pendek, tetapi juga membangun fondasi kemandirian jangka panjang. Oleh karena itu, mari kita dukung dan kawal bersama agar program dari Bupati Bojonegoro, Mas Setyo Wahono, ini dapat terlaksana dengan optimal dan dirasakan manfaatnya secara luas oleh masyarakat,” pungkasnya. [liz/red]
Tag : Gerakan Beternak Ayam Petelur Mandiri (GAYATRI), pemkab, bojonegoro, Ketua Lembaga Bahtsul Masail Nahdlatul Ulama (LBM-NU) Kabupaten Bojonegoro, Kiai Fahrur Rozi
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini