Balita di Bojonegoro Alami Kelainan Sejak Lahir, DPRD Jatim Budiono Siap Dampingi

Reporter: Rizki Nur Diansyah

blokBojonegoro.com - Anggota DPRD Provinsi Jawa Timur, Budiono siap mendampingi proses pengobatan balita asal Desa Tapelan, Kecamatan Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Nazril Izzan Khoirulloh (2) yang mengalami kelainan “Atresia Ani” sejak lahir.

Politikus senior Partai Gerindra ini, juga mengunjungi kediaman putra kedua dari pasangan Moch Siswanto (40) dan Juli Astutik (30) tersebut. Pihaknya melihat secara langsung kondisi Nazril dan keluarganya yang sebelumnya pernah mengantre untuk mendapatkan operasi selama dua tahun lamanya.

[Baca Juga: https://blokbojonegoro.com/2025/08/10/kisah-pilu-balita-di-bojonegoro-kelainan-sejak-lahir-harus-antre-operasi-2-tahun/]

Budiono mengungkapkan, usai mendapat kabar tersebut, pihaknya langsung menghubungi Direktur Utama (Dirut) RSUD Dr. Soetomo, Surabaya. Saat ini, lanjut Budiono, pihak rumah sakit tengah menyiapkan diagnosa, untuk mengambil tindakan yang tepat terhadap Nazril.

“Tadi saya sudah menghubungi Dirut RSUD Dr. Soetomo, Prof Cita. Dan saat ini, tengah melakukan diagnosa,” ungkap Budiono, di kediaman Nazril, Selasa (12/8/2025).

Politikus asal Desa Padang, Kecamatan Trucuk ini menjelaskan, RSUD Dr. Soetomo telah memberikan kepastian akan dilakukan tindakan operasi pada 10 September mendatang. Namun, ia meminta, jika diagnosa telah siap, proses operasi bisa disegerakan sebelum tanggal 10 September.

“Saya pesan (kepada Dirut RSUD Dr. Soetomo), jika sebelum tanggal 10 September diagnosa sudah siap, bisa langsung dilakukan tindakan. Dan kami siap mengawal,” tegasnya.

Sebelumnya diberitakan, balita asal Kabupaten Bojonegoro mengalami kelainan sejak lahir. Nazril Izzan Khoirullo (2) warga Desa Tapelan, Kecamatan Kapas ini lahir tanpa anus.

Kelainan Atresia Ani sejak lahir ini menyebabkan Nazril, harus dibuatkan anus. Nazril sebelumnya ditangani Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sosodoro Djatikoesomo Bojonegoro. Namun, dengan keterbatasan alat medis di Rumah Sakit tipe B milik Pemkab Bojonegoro ini, Nazril harus dirujuk ke RSUD Dr. Soetomo Surabaya.

Kisah pilu ini, bermula ketika ia berusia dua hari. Nazril dioperasi di RSUD Bojonegoro, pemasangan kateter. Setelah itu berlanjut operasi di Kediri pada usia tiga bulan. Tetapi setelah operasi kedua ini, Nazril tidak dapat mengeluarkan air seni. Namun, usai penanganan medis terakhir, hingga dua tahun kini belum lagi ada panggilan untuk operasi.

"Pascaoperasi pembuatan anus, ganti pipisnya gak keluar, bisa keluar harus pakai selang kateter, kalau selangnya lepas gak bisa pipis, anaknya nangis kesakitan kalau selangnya lepas,” ungkap Juli Astutik, Minggu (10/8/2025).

Juli menceritakan, jika selang kateter tersebut lepas, dalam satu hari saluran kencing Nazril mampet lagi. Sehingga, membuat Nazril harus dioperasi lagi. Dan sampai saat ini, belum ada pemanggilan operasi lagi.

Sebelumnya, ia mendapat kabar dari RSUD Dr. Soetomo pada 20 hingga 26 Juli 2025 lalu untuk operasi. Namun, sampai saat ini belum ada panggilan.

"Kemarin saya ditelpon disuruh kontrol lagi, tapi belum ada info lagi. Lama nunggu ini katanya sih antri mas, nunggu operasi lagi, testisnya juga dioperasi, dipindahkan karena tidak pada tempatnya, tapi ini antriannya sudah dua tahun belum dioperasi,” jelasnya.

Saat ini, lanjut Juli, kondisi Nazril perutnya membesar. Meski sebelumnya memang demikian, tetapi seiring pertumbuhan, perut Nazril pun makin besar. Ia berharap putranya bisa segera mendapat tindakan medis agar bisa menjalani kehidupan tanpa rasa sakit lagi.

"Kalau ganti selang biasanya di Poli Urologi sini, tapi saya berharap anak saya bisa segera ditangani, biar nggak sakit lagi,” pungkasnya. [riz/mad]