Buntut Dugaan Keracunan, Penyaluran MBG di SDN Semanding Bojonegoro Dihentikan Sepekan

Reporter: Rizki Nur Diansyah

blokBojonegoro.com - Buntut dugaan keracunan terhada tujuh siswa. Penyaluran program makan bergizi gratis (MBG) di SDN Semanding Kecamatan/Kabupaten Bojonegoro dihentikan selama sepekan kedepan.

Penghentian itu terhitung mulai hari ini, Kamis (25/9/2025) pasca kejadian 7 siswa di sekolah tersebut mendadak sakit yang diduga mengalami keracunan usai menyantap makanan program prioritas Presiden Prabowo Subianto tersebut, kemarin Rabu(24/9/2025).

Kepala SDN Semanding, Sulistyowati mengungkapkan, penghentian penyaluran MBG tersebut dilakukan untuk evaluasi dan perbaikan untuk pelayanan selanjutnya.

"Sementara untuk MBG di sekolah kami dihentikan atau tidak disalurkan dulu selama seminggu kedepan, sampai masalah ini selesai. Juga untuk evaluasi untuk pelayanan selanjutnya," ungkap Sulistyowati, Kamis (25/9/2025).

Setelah semuanya selesai, lanjut Sulistyowati program MBG bakal dilanjutkan kembali seperti sebelumnya. Dia juga meminta kepada pelaksana program untuk melakukan sosialisasi lagi ke sekolah, untuk meyakinkan para siswanya.

"Kami minta agar dilakukan sosialisasi kembali oleh ahli gizi untuk meyakinkan dan menjelaskan pada anak-anak, karena saya hawatir anak-anak masih trauma dan takut sebab kejadian kemarin,” harap Sulistyowati.

Selama ini, program MBG yang disalurkan ke SDN Semanding dinilai Sulistyowati sudah cukup baik. Menu makanan yang diberikan juga beragam dan lengkap, meliputi sayur, nasi, telur, daging dan buah-buahan. Komunikasi dengan pihak dapur SPPG juga berjalan dengan baik.

"Kalau untuk makanannya dari awal bagus, cuma yang namanya anak-anak di desa dikasih menu berbeda dengan keseharian mereka, jadinya agak kaget belum terbiasa, ini soal selera tapi mayoritas anak suka,” tuturnya.

Sementara pada waktu kejadian, Sulistyowati menyebutkan, pihaknya mendapat menu makan berupa nasi, ayam asam manis, salad sayur, tahu/telur, dan pisang.

Sulistyowati juga mengaku kaget, sebab dari hanya 7 dari 11 ssiswa di kelas 5 yang mengalami sakit demikian. Padahal seluruh siswanya mendapatkan menu yang sama.

"Total untuk seluruh siswa mulai dari kelas 1 sampai kelas 6 ada sebanyak 62 siswa, yang lainnya tidak ada masalah hanya 7 siswa itu yang sakit,” jelasnya.

Sulistyowati menambahkan, pihaknya masih belum memberikan informasi mengenai penyebab 7 siswanya tiba-tiba mengalami sakit. Pihak sekolah juga masih menunggu hasil uji laboratorium dari sampel makanan MBG dan jajanan kantin yang dibeli siswa sebelum menyantap MBG.

"Ini tadi ada dari tenaga kesehatan dari Dinas Kesehatan datang lagi untuk mengantarkan wadah makanan MBG yang kemarin di ambil sampel, dan juga mengambil beberapa sampel lagi dari jajanan yang dijual dikantin untuk uji laboratorium," tutupnya.

Atas kejadian ini, pihak sekolah mengimbau para orang tua siswa untuk tetap tenang, sambil menunggu hasil resmi penyelidikan penyebab sakitnya para siswa tersebut. [riz/mu]