5 Tradisi dan Budaya di Bojonegoro yang Masih Lestari

Kontributor: Fadilah*

blokBojonegoro.com - Kabupaten Bojonegoro tak hanya di kenal sebagai daerah lumbung pangan dan energi nasional saja. Kabupaten yang berbatasan langsung dengan Provinsi Jawa Tengah ini juga dikenal memiliki beragam budaya dan tradisi. 

[Baca Juga: 5 JAJANAN KHAS DARI BOJONEGORO https://blokbojonegoro.com/2025/10/09/5-jajanan-khas-bojonegoro-di-tempamu-ada-yang-mana/]

Meski perkembangan dan perubahan zaman yang semakin pesat, namun budaya dan tradisi itu sampai kini masih terus dilestarikan dan diwariskan ke generasi berikutnya. Berikut ini redaksi InfoLimo blokBojonegoro.com menyajikan 5 tradisi yang masih lestrai, walupun selain ini masih cukup banyak di masyarakat.



1. Rebutan Hasil Bumi

Tradisi yang hingga kini masih terus dipertahankan hingga sekarang adalah tradisi rebutan hasil bumi yang berbentuk gunungan. Tradisi ini merupakan bentuk ungkapan rasa syukur kepada Sang Maha Kuasa atas rezeki dan hasil bumi yang berlimpah. 

Masyarakat Bojonegoro akan menyusun hasil bumi, seperti buah, sayur yang masih segar dan juga ketupat yang disusun menyerupai bentuk gunung. Setelah petuah adat setempat memanjatkan doa, gunungan yang berisikan buah-buahan dan ketupat itu kemudian diperebutkan oleh masyarakat yang hadir. 



2. Tradisi Sedekah Bumi

Tradisi yang sudah ada sejak ratusan tahun ini hingga kini masih terus dilakukan. Tradisi ini dilakukan oleh para warga untuk mensyukuri limpahan rezeki dan keselamatan yang diberikan oleh Tuhan yang Maha Kuasa. 

Warga Bojonegoro akan berkumpul di salah satu rumah warga atau tempat tempat yang dianggap sakral. Kemudian mereka akan membawa bekal makanan ritual sedekah bumi atau yang biasanya juga disebut manganan. Ritual ini merupakan simbol syukur dan untuk kerukunan warga desa setempat. 



3. Memetan untuk Bersihkan Sungai

Selanjutnya tradisi memetan yang bertujuan untuk menjaga sungai. Tradisi ini sudah ada sejak puluhan tahun. Uniknya dalam tradisi ini, masyarakat Bojonegoro terlebih dahulu menggelar sedekah bumi selanjutnya mereka akan mencari ikan secara bersama-sama. 

Tradisi yang diturunkan dari nenek moyang terdahulu ini setiap tahun terus dilakukan di beberapa wilayah yang ada di Kabupaten Bojonegoro.



4. Tradisi Pleretan

Berikutnya yaitu tradisi atau budaya pleretan. Tradisi ini hingga kini masih terus dilakukan oleh masyarakat Kabupaten Bojonegoro terutama mereka yang setiap hari berlatar belakang petani. Tradisi ini merupakan wujud rasa syukur kepada Tuhan atas kehamilan padi yang mereka tanam. 

Biasanya para petani datang ke balai desa atau dusun, mereka membawa bekal jajanan pleretan. Setelah itu para warga kemudian berdoa agar padi yang ditanam tidak diserang oleh hama dan kemudian mereka memakan bekal jajanan yang sebelumnya telah dibawa secara bersama sama.



5. Tradisi Gumbregan

Yang terakhir yaitu tradisi dan ritual gumbregan. Tradisi ini merupakan ritual berdoa bersama untuk memanjatkan rasa syukur atas limpahan rezeki dari Tuhan Yang Maha Esa. Mereka memanjatkan rasa syukur karena telah diberikan ternak sapi dan kerbau yang sehat. Rangkaian acara dari tradisi ini diawali dengan kenduri Gumbregan. Sesepuh adat setempat kemudian akan memberikan ketupat bagi hewan ternak.

Masyarakat sekitar tradisi gumbregan sendiri dipercaya dapat membawa rezeki. Tradisi ini telah telah ada sejak ratusan tahun lalu dan sampai saat ini masih terus dilestarikan oleh masyarakat. [mad]

*Magang Redaksi dari SMKN Dander Kabupaten Bojonegoro