Bercocok tanam dengan metode hidroponik bisa jadi salah satu pilihan saat pandemi covid-19. Pasalnya sayuran hidroponik dipercaya terbebas dari zat kimia yang berpengaruh pada imunitas tubuh manusia serta tanaman yang dihasilkan jauh lebih unggul.
Sebagai upaya pemanfaatan keterbatasan lahan sekolah, pihak Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 2 Bojonegoro mencoba bertanam aneka sayuran dengan metode hidroponik.
Di tengah pandami Covid-19 seperti sekarang ini tentu semua harus bisa lebih kreatif memanfaatkan potensi yang ada, salah satunya adalah dengan memanfaatkan barang-barang yang ada di sekitar seperti untuk menanam sayuran yang bisa diolah jadi masakan untuk keluarga.
Bupati Bojonegoro;Anna Mu'awanah membuka acara pelatihan budidaya tanaman sayuran dengan cara teknologi Hidroponik untuk warga Binaan Lembaga Pemasyarakatan ( Lapas ) Bojonegoro, Kamis (24/9) di Aula Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Kabupaten Bojonegoro.
Dalam rangka memberikan keterampilan untuk tetap produktif, pada warga binaan lembaga Pemasyarakatan (Lapas) kelas IIA Bojonegoro, pihak Lapas beserta Dinas Pertanian Bojonegoro berikan pelatihan berupa budidaya tanaman sayur dengan cara teknik hidroponik.
Kreatif, Tanaman Hidroponik untuk Belajar Siswa, Berbuah Omzet Lumayan
Menghargai alam harus diperkenalkan sejak dini. Mulai memanfaatkan limbah hijau, menumbuhkan dan merawat tanaman, hingga kemudian memetik hasilnya.
Tim pelatihan dan lomba Hidroponik antarsekolah terus bergerak ke jumlah sekolah yang berada di Jawa Timur, dan kali ini tim kembali memotivasi dan memberikan pelatihan kepada siswa-siswa SMA/SMK di Kabupaten Bojonegoro.
Siswa perwakilan dari SMA dan SMK di Bojonegoro beradu kreasi dalam lomba hidroponik yang dilakukan di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 4 Bojonegoro. Kegiatan tersebut dilaksanakan Rabu (17/10/2018) dan dibuka langsung langsung oleh Kepala Cabdindik Provinsi Jawa Timur wilayah Bojonegoro.