Jl. Desa Sambiroto, Kec. Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

160 Bidan di Bojonegoro Ikuti Diklat PPGD

blokbojonegoro.com | Monday, 13 February 2017 13:00

160 Bidan di Bojonegoro Ikuti Diklat PPGD

Reporter : Joel Joko, M. Yazid

blokBojonegoro.com - Sebanyak 160 bidan di Bojonegoro mendapat pendidikan dan pelatihan penanganan pertama gawat darurat (PPGD) Obstetri dan Neonatus Angkatan I, II, III dan IV yang digelar oleh Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Pemkab Bojonegoro di Aula BKPP dan pesanggrahan Tirta Wana Dander, Senin (13/2/2017).

Kepala Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Bojonegoro, Zainuddin mengatakan, PPGD ini bertujuan meningkatkan kemampuan para bidan baik keterampilan komunikasi maupun keterampilan hidup secara spiritual.

“Kegiatan ini akan dilaksanakan dua gelombang. Gelombang pertama tanggal 13-18 Pebruari dan tanggal 20-25 Pebruari,” ujar Zainuddin.

Bupati Bojonegoro, Suyoto dalam kesempatan itu menyampaikan tentang empat kunci agar bisa terampil dalam hidup yakni ridho, sabar, syukur dan musahadah.

“Kita harus ingat betul bahwa hidup yang kita jalani saat ini adalah sebuah rangkaian dari masalah dan ujian semua tergantung bagaimana kita mengatasinya apakah menjadi orang yang tangguh,” pesan bupati yang familier disebut Kang Yoto itu.

Sejarah kelam Bojonegoro membawa dampak yang berkepanjangan salah satunya kemiskinan dan mental peminta. Banyak hal yang terjadi salah satunya rendahnya kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).

Kedua adalah Bojonegoro merupakan daerah bencana salah satunya adalah banjir dan kekeringan yang rutin menyapa disetiap musim.

“Yang menyedihkan adalah banyak petani kita yang mengaku sebagai petani namun tak memiliki sawah. Ini adalah ironi yang memang terjadi di masyarakat kita,” ungkapnya.

Bupati menjelaskan tantangan pembangunan di Bojonegoro adalah takut akan kesulitan, tidak sabar dan mudah iri hati, percaya gosip atau beranggapan bahwa rasan-rasan adalah bagian dari sebuah kebenaran. Sedangkan terakhir adalah mental peminta.

“Oleh karenanya perlu adanya transformasi sosial yakni transformasi kepemimpinan dan enterpreuner leadership. Apalagi fungsi pemerintah yakni pelindung atau pengayom, regulator dan pelayanan,” tegas Kang Yoto.

Dalam upaya peningkatan kemampuan SDM kita kita melakukan transformasi antara lain melawan rutinitas, melawan self orintation, melawan kemapanan, melawan mitos “ ketidak mampuan “ dan melawan ketidak mungkinan “ ketertutupan “ serta melakukan transformasi kepada semua stake holder.

Secara khusus kepada para bidan yang akan melakukan diklat ini, Kang Yoto berpesan harus memegang tiga kunci yakni bidan adalah service provider atau penyedia jasa, promotor serta educator.

Karena itu dalam kesempatan tersebut Kang Yoto mengajak kepada seluruh hadirin untuk kembali menghadirkan hati dan jiwa kita sebagaimana lagu Hymne Abdi Praja Dharma Satya Nagara Bhakti.

“Ini tidak hanya menghadirkan pengabdian negara kita namun kepada semua warga utamanya mereka yang lemah dan tak berdaya mereka membutuhkan kinerja kita untuk membantu mereka,” pungkasnya.

Sementara itu Sucipto dari Badan Diklat Propinsi Jawa Timur saat membacakan sambutan Kepala Badan Diklat Prop Jatim menyampaikan tentang pentingnya melandasi setiap yang dilakukan dengan olah pikir (Pemikiran), olah rasa ( menghadirkan jiwa dan hari dalam melayani ) dan alah raga ( jasmani kita harus hadir dalam setiap keadaan ) dalam mengemban amanah kita sebagai pelayan masyarakat.[oel/zid/ito]
 

Tag : ppgd, bidan, bkpp, bojonegoro



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.



Berita Terkini