Jumat Pon, Kampung Tukang Hadirkan Mbah Dul
blokbojonegoro.com | Friday, 17 February 2017 22:00
Reporter: Parto Sasmito
blokBojonegoro.com - Pimpinan Muslimat Nahdhatul Ulama (NU) / Fatayat NU Ranting Desa Semenpinggir, Kecamatan Kapas menggelar pengajian rutin Jumat Pon di Dusun Pagak, desa setempat, Jumat (17/2/2017). Pada kesempatan tersebut, hadir sebagai pembicara Penyiar Radio Malowopati FM, Kyai Abdul Wachid. Kegiatan dilaksanakan di Musala Al Faqih di lingkungan yang dikenal dengan sebutan Kampung Tukang (karena mayoritas warganya bekerja sebagai tukang).
Ketua Panitia, Muhyin menyampaikan terimakasih kepada berbagai pihak yang telah memberikan dukungan untuk terselenggaranya pengajian Jumat Pon tersebut.
"Terimakasih untuk berbagai bantuan tenaga, pikiran dan materi dalam persiapan sampai terselenggaranya acara pada hari ini," ujar Muhyin.
Sementara itu, Kiai Abdul Wachid dalam tausiahnya menyampaikan lima hal yang sepatutnya diamalkan oleh kaum muslim selain mencintai Allah dan Nabi Muhammad SAW. Di antaranya, taat dan cinta kepada ulama, taat kepada pemerintahan, berbuat baik kepada tetangga, saling menyayangi sesama saudara, dan berbuat baik dengan pasangan.
"Mencintai ulama, sama dengan mencintai Nabi karena kita mendapat warisan ilmunya. Selain itu, hidup bertetangga yang baik itu penting. Jika mendapat musibah, tetangga lah orang-orang yang paling dekat dengan kita," papar kiai dan penyiar yang dikenal dengan nama Mbah Dul itu.
Selain lima hal tersebut, Mbah Dul juga berpesan kepada orang tua agar menjaga betul buah hatinya, utamanya yang menginjak usia remaja. Sebab, dirinya sering menemui kasus anak-anak yang awalnya taat beribadah, karena kurang perhatian orang tua, secara perlahan bisa terjerumus dalam pergaualan anak-anak seperti yang hidup di jalanan.
"Anak yang awalnya hapal surat-surat Al Quran, bisa jadi untuk memulai bacaan salat pun sudah tidak bisa. Sebab, kurangnya perhatian dan salah pergaulan. Untuk itu, setiap selesai Salat Isya, mari kita perhatikan dan berinteraksi langsung dengan anak-anak kita," tuturnya.
Di akhir tausiyahnya, Mbah Dul berpesan, sebagai Muslimat dan Fatayat NU diharapkan bisa tetap kuat menjaga persatuan yang sudah kental ini, dan tidak mudah terprovokasi untuk ikut demo maupun ikut dalam satu golongan. Apalagi beberapa waktu ke depan akan banyak pemilihan-pemilihan.
"Mari tetap menjaga persatuan. NU harus tetap kuat dan netral," tutup Mbah Dul. [ito/lis]
Tag : pengajian, semen pinggir, mbah dul
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini