Produksi Kapuk Setiaji, Sukosewu
Warga Banyak Berhenti Produksi Kasur
blokbojonegoro.com | Sunday, 16 April 2017 09:00
Reporter: Maratus Shofifah
blokBojonegoro.com - Susahnya mendapatkan bahan kapuk, membuat produksi kapuk di Desa Setiaji, Kecamatan Sukosewu banyak yang berhenti produksi. Padahal sebelumnya ada sekitar 55 KK di desa Setiaji yang setiap hari bekerja membuat kasur dari kapuk.
"Di desa sini sudah banyak yang berhenti produksi karena susahnya mendapatkan bahan dan terkendala pemasaran," kata salah satu pengrajin, Ahmad.
[Baca juga: Pengrajin Kasur Kapuk Susah Dapatkan Bahan ]
Menurutnya kasur dari bahan kapuk saat ini sudah bergeser, kalah dengan kasur dari bahan busa. Hal itu dikarenakan harga kasur dari bahan busa yang lebih murah. Sementara itu untuk harga kasur dari bahan kapuk saat ini dijual sekitar Rp400.000 sampai Rp500.000 per biji.
"Kalau dari busa, harganya banyak yang di bawah itu," terangnya.
Sementara itu pengrajin kasur kapuk lain, Mahmudi mengugkapkan dulunya ada sekitar 55 KK yang di Desa Setiaji yang berproduksi. Dan dalam satu hari semua warga bisa menghasilkan 100 biji. Namun saat ini menurun drastis, bahkan sampai setengah. Sekarang sudah banyak yang tidak produksi lagi, padahal pekejaan ini sangat mengurangi pengangguran.
"Kalau yang tidak punya skill memilih bertani," imbuhnya. [ifa/ito]
Tag : pengrajin, kasur, kapuk, setiaji, sukosewu
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini